"Kontingen Maluku harus mengukir prestasi gemilang di ajang lomba banding nyanyi umat Katolik yang baru untuk pertama kalinya digelar di tanah air," kata Gubernur Said, saat melepas kontingen Pesparani Maluku, di Ambon, Selasa (9/10).
Menurut Gubernur, keinginan dan harapan tersebut bukan disebabkan Maluku menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan adu vokal tersebut, tetapi harus didasari persiapan dan latihan yang telah dilakukan secara matang serta hasil penilaian secara objektif.
"Memang Maluku selama ini terkenal sebagai gudang penyanyi-penyanyi berkualitas, tetapi kemampuan yang dimiliki secara lahiriah dan merupakan anugerah tersebut perlu diasah melalui latihan teratur dan berkesinambungan termasuk memadukan kekompakan saat bernyanyi," ungkapnya.
Dia optimis dengan persiapan yang telah dilakukan selama sebulan terakhir, kontingen Pesparani asal Maluku yang direkrut dari berbagai perwakilan paroki di beberapa kabupaten akan bisa menyumbangkan prestasi terbaik di ajang bergengsi tersebut.
Gubernur juga meyakini selain berprestasi Maluku juga akan mengukir kesuksesan sebagai penyelenggara maupun tertib administrasi, karena berkaca dari pengalaman menyelenggarakan sejumlah kegiatan bernuansa agama yakni Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-24 pada 2012 dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XI tingkat nasional 2015.
Gubernur juga menambahkan Pemprov Maluku bersama DPRD telah menandatangani rekomendasi untuk menjadi penyelenggara kegiatan keagamaan umat Hindu dan Budha pada 2020.
Dia berharap kegiatan yang dihadiri sekitar 6.000 umat Katolik dan akan dibuka Presiden Joko Widodo dan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla dapat berdampak memperkuat jati diri Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia bahkan di dunia. (MP-3)