Menurut Assagaff, peserta jangan hanya bernyanyi dengan biasa saja, namun mampu melantunkan pujian seperti memuji Tuhan, agar dapat merepresentasikan arti nyanyian melalui perlombaan yang akan berlangsung nanti.
"Seperti yang diutarakan dalam kitab Mazmur 147: 7 bernyanyilah untuk Allah dengan nyanyian syukur, bermazmurlah dengan Tuhan kita dengan kecapi, ini sangat sarat dengan nilai perjuangan dimana nyanyian itu harus dinikmati. Demi meningkatkan kualitas dan sumber kedamaian, kasih sayang, kedamaian dan kesejahteraan sesuai teladan Yesus Kristus,”ungkapnya pada pada acara pelepasan kontingen Maluku untuk Pesparani Nasional I di Ambon, Selasa (9/10/).
Assagaff katakan, bernyanyi adalah bahasa yang Tuhan inginkan untuk mengekspresikan kerinduan serta rasa percaya kepada Tuhan yang menciptakan dan mencintai tanpa batas, sesuai yang tertulis dalam kitab Mazmur 96: 1 Nyanyikanlah nyanyian baru untuk Tuhan, menyanyilah untuk Tuhan wahai segenap dunia.
“Pesparani ini haruslah memiliki tiga prinsip sukses yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses administrasi agar dikemudian hari agenda keagamaan lainnya dapat dilaksanakan secara baik. Sehingga kerukunan yang religius dapat tercipta,” ujarnya.
Diungkapkan Assagaff, selain pelayanan secara optimal kepada tamu, Maluku juga harus mampu mengukir prestasi yang gemilang. nama besar Maluku dalam Pesparani Nasional harus mengukir prestasi sama halnya dengan lomba banding nyanyi lainnya yang pernah digelar di Maluku.
“Maluku selalu menjadi sorotan karena sering langganan juara, dan secara natural anak Maluku memiliki suara yang khas dan sangat musicalis,” katanya.
Assagaff menambahkan, dengan proses pelatihan yang sungguh-sungguh dapat membuahkan hasil yang baik, disertai dengan dukungan seluruh umat beragama di Maluku baik agama Islam, Hindu, Budha, Katolik serta Kristen Protestan. Sehingga melalui Pesparani Nasional I nantinya dapat menjadi sebuah bukti kerukunan umat beragama di Maluku.
"Mari kita jaga dan rawat terus kerukunan ini agar semakin baik di kemudian hari,” pungkasnya. (MP-8)