"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar 144,99, dan inflasi terendah terjadi di Kota Medan dan Kota Padangsidempuan sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 137,15 dan 131,65," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin (3/9).
Dia mengatakan pada Agustus 2018 dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 30 kota mengalami inflasi dan dan 52 kota lainnya mengalami deflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 2,49 persen dengan IHK sebesar 134,76 dan terendah terjadi di Kota Jember sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 129,38.
Dumangar mengatakan, dari 82 kota IHK di Indonesia pada bulan Agustus 2018 Kota Ambon menduduki peringkat 80, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat 16, inflasi tahun kalender Kota Ambon menduduki peringkat 65, dan inflasi dari tahun ke tahun Kota Ambon menduduki peringkat 82.
Menurut Dumangar, terjadi inflasi di Kota Ambon pada Agustus karena adanya kenaikan IHK pada empat kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,04 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,20 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,22 persen, dan pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen.
Sedangkan deflasi terjadi pada tiga kelompok pengeluaran yakni pada kelompok sandang sebesar 0,25 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,00 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,74 persen.
Komoditi yang dominan menyumbang inflasi di Kota Ambon adalah ikan layang, daging ayam ras, telepon seluler, tomat, sayur, dan cabai rawit. Sedangkan yang dominan menyumbang terjadinya deflasi tarif angkutan udara, bawang merah, ikan cakalang asap, dan ikan cakalang. (MP-3)