Dalam kedatangan di Ambon, selain menghadiri HUT Brimob yang akan berlangsung lapangan CH. Tahapary Tantui, Selasa (14/11), Kapolri juga menyempatkan untuk melakukan pertemuan bersama seluruh jajaran Polda Maluku, senin (13/11).
Kapolri mengungkapkan peringatan HUT Brimob biasanya dilaksanakan di Jakarta atau di daerah lain di pulau Jawa. Namun kali ini berlangsung di Ambon. Mengingat Ambon merupakan daerah yang sangat strategis untuk menjadi pusat pangkalan gerak dalam memback-up wilayah lain di Indonesia Timur (Intim).
"Seperti kita melihat bahwa papua yang relatif ada dinamika politik dan keamanan, pilkada yang belum selesai disana. Kemudian ada masalah kelompok kriminal bersenjata. Begitu juga di Maluku Utara yang rawan penetrasi kelompok atau jaringan dari Filipina Selatan. Untuk itu, tempat yang paling strategis untuk mengcover wilayah tersebut adalah Ambon,"ujarnya.
Kapolri tegaskan kalau dari Sulawesi Selatan terlalu jauh apalagi dari Jakarta, Di Ambon lengkap infrastrukturnya, ada Gubernur, Walikota, Pangdam, Kapolda semua ada pada kota ini.
“Sehingga ketika terjadi apa-apa maka kita bisa menempatkan pasukan termasuk brimob, khususnya di Ambon dalam memback up wilayah lain,"katanya.
Menurut Kapolri, hal ini sesuai dengan sistem operasional Polri kalau satu wilayah kerepotan maka akan di back up oleh wilayah lain.
"Kalau dari Jakarta terlalu jauh. Oleh karena itu kita bisa langsung dudukan pasukan di Ambon dalam rangka memback up wilayah lain,"cetusnya. (MP-7)