Festival "Music For Peace" merupakan program Indonesiana Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam upaya mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia di tahun 2019.
"Rangkaian program Indonesiana yakni seminar Festival Musik akan dilaksanakan di kota Ambon Oktober 2018," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan kota Ambon, Richard Luhukay, Rabu (12/9).
Menurut dia, Ditjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengikutsertakan Kota Ambon dalam program "Indonesiana".
"Penetapan Ambon sebagai salah satu kota tempat penyelengaraan kegiatan, karena Ambon merupakan salah satu Kota di Indonesia yang menjadikan musik sebagai kekuatan dan ekonomi kreatif masyarakat," ujarnya.
Richard menyatakan, program Indonesiana mengarah ke alat musik bambu sebagai kekuatan, dan diharapkan musik bambu berdampak juga pada konservasinya.
"Kita akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian provinsi Maluku sebagai upaya konservasi bambu. Kenapa tim memilih bambu karena dapat menghasilkan alat musik sedarhana, selain itu sejak dulu digunakan sebelum adanya alat musik terompet, katanya.
Ditambahkannya, berbagai kegiatan yang telah dilakukan sebagai upaya mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia tidak hanya sekadar menjadi slogan kosong.
Mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia merupakan upaya membangun ekosistem musik bersama, karena dibutuhkan sinergitas baik pemerintah, swasta, maupun komunitas seni di kota ini.
"Kita berharap upaya mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia tidak menjadi slogan kosong, melainkan sebuah gerakan memacu para musisi untuk menciptakan karya seni," katanya. (MP-8)