Warga Tengah-Tengah melaksanakan shalat Idul Adha, Selasa (21/8), pukul 08.00 WIT di Masjid An'nimah yang dipimpin oleh Imam besar Abdul haji Tuharea, dan khatib modim Abdul haji Tuharea.
Pelaksanaan shalat Idul Adha di Negeri Tengah-tengah lebih awal dari masyarakat umum yakni berdasarkan waktu Kalender, kata seorang warga Negeri Tengah-tengah, Evend Maruapey yang dihubungi Antara melalui telepon.
Dikatakannya, hari Idul Fitri maupun Idul Adha selalu dirayakan lebih awal, proses ini telah berjalan sejak lama dan telah menjadi budaya di Negeri Tengah-Tengah.
Tradisi ini sesuai dengan perhitungan tokoh agama negeri yang didasari dari buku dan kerangka hitungan bulan yang telah berusia ratusan tahun lalu, yakni semenjak Islam masuk di negeri ini.
"Warga Tengah-Tengah menyambut dengan baik tradisi ini, karena persoalan agama diserahkan ke tokoh agama di negeri," ujarnya.
Diakuinya, tradisi yang berbeda di lebaran Idul Adha di Negeri Tengah-Tengah yakni prosesi penyembelihan hewan kurban.
Sebelum penyembelihan hewan kurban berlangsung, sejumlah masyarakat dipilih untuk menggendong hewan kurban dan mengelilingi masjid sebanyak sembilan kali.
Selain itu, pembagian daging kurban ke masyarakat juga berbeda yaitu tidak dibagi berupa daging mentah, melainkan daging dimasak terlebih dahulu dan dibagi secara merata.
Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah di Negeri Tengah- Tengah juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan seperti lomba tarian samrah, sawat dan silat serta acara adat lainnya. (MP-3)