Produksi IMK Provinsi Maluku Triwulan II Naik

Ambon, Malukupost.com - Produksi industri mikro kecil (IMK) Provinsi Maluku periode April-Juni 2018 naik 8,78 persen dibanding periode Januari-Maret 2018. "Pertumbuhan positif ini ditunjang oleh pertumbuhan produksi di industri kayu dan barang dari kayu (tidak termasuk furnitur), percetakan dan reproduksi media rekaman, barang galian bukan logam, barang dari logam bukan mesin dan peralatannya, serta pengolahan lainnya," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Kamis (2/8).
Ambon, Malukupost.com - Produksi industri mikro kecil (IMK) Provinsi Maluku periode April-Juni 2018 naik 8,78 persen dibanding periode Januari-Maret 2018.

"Pertumbuhan positif ini ditunjang oleh pertumbuhan produksi di industri kayu dan barang dari kayu (tidak termasuk furnitur), percetakan dan reproduksi media rekaman, barang galian bukan logam, barang dari logam bukan mesin dan peralatannya, serta pengolahan lainnya," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Kamis (2/8).

Selama triwulan II 2018 beberapa IMK yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri makanan, minuman, tekstil, pakaian jadi, bahan kimia dan barang dari bahan kimia, alat angkutan lainnya, furniture, serta reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan.

Menurutnya sektor industri mikro kecil nasional triwulan II tahun 2018 mengalami pertumbuhan positif baik secara q-to-q maupun y-on-y.

"Sektor industri manufaktur mempunyai sumbangan cukup signifikan dalam menggerakan perekonomian dengan kemampuan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan nilai tambah dari input/bahan dasar," ujarnya.

Berdasarkan jumlah tenaga kerja, industri manufaktur dikelompokan menjadi industri mikro (1-4 orang tenaga kerja), industri kecil (15-20 orang tenaga kerja), industri sedang (20-99 orang tenaga kerja) dan industri besar (100 orang atau lebih).

Berdasarkan sensus ekonomi tahun 2016 jumlag usaha industri manufaktur mencapai 24,9 persen dari total usaha/perusahaan non pertaniandi Provinsi Maluku.

Darti jumlah tersebut 99,8 persennya adalah kelompok industri mikro dan kecil. Adapun tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan IMK kurang lebih 20 persen dari total tenaga kerja di sektor non pertanian di Provinsi Maluku.

Dumangar mengatakan, mulai triwulan II tahun 2011, BPS secara rutin telah merilis data pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan.

"Data ini diperoleh dari hasil survei industri mikro dan kecil triwulanan, yang dilaksanakan mulai tahun 2011 dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia," ujarnya. (MP-6)

Subscribe to receive free email updates: