Menurut Assagaff, saat mendapat laporan dari Wakil Gubernur selaku Ketua Umum Panitia Pelaksana Pesparani Katolik Nasional I, bahwa pada 28 Agustus akan digelar Pertemuan Koordinasi Teknis antara Panitia Pesparani dengan Ketua LP3KD dan ketua kontingen provinsi se-Indonesia, yang tujuannya agar ada kejelasan dan kepastian tentang apa yang harus dipersiapkan dan dikerjakan oleh panitia Pesparani maupun LP3KD dan kontingen menuju sukses penyelenggaraan Pesparani Katolik Nasional I tanggal 27 Oktober yang akan datang di Kota Ambon, dirinya sangat bersyukur dan menyambut gembira, karena hal ini diperlukan sebagai wahana kesiapan teknis pelaksanaan kegiatan.
“Penyelenggaraan MTQ dimana para peserta MTQ yang tinggal di keuskupan dan pastori-pastori, mendapat pelayanan yang baik sehingga setelah kembali, mereka menceritakan pengalaman nyata itu kesanak saudara mereka, bahkan dipublikasi lewat media sosial. Disitulah kepercayaan masyarakat mulai tumbuh dan pemda mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat,” ungkapnya di Ambon, Selasa (28/8).
Assagaff katakan, pada tahun 2015 dirinya minta kepada pemerintah pusat agar Maluku menjadi tuan rumah Peparawi Nasional. Panitia juga bekerja dengan pola yang sama dengan MTQ, sehingga sukses. Sejak saat itu banyak orang selalu menyatakan bahwa Maluku cocok sebagai laboratorium kerukunan hidup umat beragama.
“Saya berharap Pesparani Katolik Nasional I mampu mengulang kesuksesan MTQ dan Pesparawi Nasional sebagai wahana membangun persaudaraan sejati antar umat. Pesparani bukan saja milik umat Katolik semata, namun milik kita bersama,”tegasnya.
Dijelaskan Assagaff, dengan kehadiran pengurus LP3KN, para ketua LP3KD, juga ketua kontingen Provinsi se-Indonesia, selain menerima penjelasan berbagai hal mulai dari kedatangan, penyelenggaraan kegiatan sampai kepulangan oleh panitia Pesparani, juga dapat memberikan saran masukan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional I di kota Ambon Provinsi Maluku.
“Demikian juga kehadiran para Kakanwil Agama se- Indonesia saat ini selain turut menyaksikan persiapan yang telah diambil oleh Panitia Pesparani dan mendampingi LP3KD dan kontingen masing-masing, lebih dari itu sebagai penyemangat dan pendorong masing-masing kontingen untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi dalam menghadapi event Pesparani Katolik Nasional I,” katanya.
”Saya juga berharap para Kakanwil bersama Ketua LP3KD dan Ketua Kontingen dapat bekerjasana mengatasi kesulitan persiapan kontingen terutama soal anggaran. Koordinasikan dengan Gubernur masing-masing agar semuanya lancar,” katanya lagi.
Sekedar diketahui, pertemuan koordinasi teknis persiapan pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional I juga dihadiri Wakil Gubernur Maluku, Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Ketua DPRD Provinsi Maluku, dan tokoh agama se-Maluku. (MP-8)