"Ekonomi Maluku tercatat tumbuh 5,47 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2018 sebesar 5,34 persen (yoy)," kata Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bambang Pramasudi di Ambon, Rabu (8/8).
Angka pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan II 2018 tersebut juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,27 persen (yoy).
Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh permintaan domestik dari konsumsi swasta dan masih tingginya konsumsi Pemerintah.
Sementara itu investasi tetap tumbuh tinggi, meskipun melambat sejalan dengan berkurangnya hari kerja di bulan Juni 2018.
Bambang mengatakan, meningkatnya pertumbuhan domestik berdampak pada tingginya pertumbuhan impor, di tengah pertumbuhan kinerja ekspor yang relatif terbatas. Dari sisi pengeluaran, konsumsi swasta baik dari rumah tangga maupun lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 3,27 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,06 persen (yoy) didukung oleh perbaikan pendapatan dan keyakinan konsumen serta terjaganya inflasi.
"Konsumsi LNPRT tumbuh 9,37 persen (yoy) yang ditopang oleh penyelenggaraan Pilkada serentak Provinsi dan kabupaten/kota di Provinsi Maluku," katanya.
Belanja Pemerintah juga masih tumbuh sebesar 8,90 persen (yoy), lanjutnya, pada triwulan II 2018.
Sementara itu, investasi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tetap tumbuh tinggi sebesar 10,42 persen (yoy).
Meskipun sedikit melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 10,59 persen (yoy). Kuatnya permintaan domestic berdampak pada tingginya pertumbuhan impor pada triwulan II 20128, khususnya pada komponen migas, barang modal, dan bahan baku.
"Impor tumbuh sebesar 9,61 persen (yoy), sedangkan ekspor tumbuh sebesar 4,83 persen," ujarnya.
Dari sisi lapangan usaha (LU), perbaikan permintaan domestik tercermin pada kinerja LU Pertanian, Administrasi Pemerintah dan LU industri pengolahan.
Pada triwulan II-2018, LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang memiliki pangsa 23,09 persen dari total PDRB Maluku tumbuh sebesar 3,27 persen (yoy), LU Administrasi Pemerintah yang memiliki pangsa 20,72 persen tumbuh sebesar 7,89 persen (yoy), sedangkan LU industri pengolahan yang memiliki pangsa 5,63 persen tumbuh sebesar 11,04 persen (yoy).
Sementara itu, kinerja LU Perdagangan dan LU Penyediaan akomodasi dan makan minum yang menurun terkait dengan preferensi masyarakat yang ingin menempatkan pendapatannya dalam bentuk tabungan.
BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Maluku 2018 tetap kuat didorong permintaan domestik. Investasi tetap baik seiring dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur sehingga mendorong perbaikan konsumsi swasta.
Selain itu, belanja pemerintah yang kuat dan stabilitas ekonomi yang terjaga akan mendukung momentum perbaikan ekonomi.
Penguatan struktur lapangan usaha yang terus dilakukan melalui kebijakan reformasi struktural akan semakin mendorong akselerasi perbaikan ekonomi ke depan. (MP-3)