"Harga telur ayam ras sudah turun sejak kemarin di tingkat agen pemasok dari Surabaya, karena itu harga eceran pun ikut turun, walaupun masih berkisar antara Rp1.500 hingga Rp1.600/butir," kata Ruben.
Mudah-mudahan stok di sentra produksi tetap tersedia dan diimbangi dengan arus pasok yang lancar.
Dia menjelaskan, sebelum ini harga telur ayam ras di pasar Ambon ini tetap saja laku terjual walaupun harganya tinggi hingga mencapai Rp2.000/butir. Hal ini disebabkan bukan saja ibu-ibu rumah tangga yang berbelanja tetapi para pengusaha rumah makan dan perhotelan juga yang berbelanja telur, belum lagi pengusaha kecil-kecilan yang berjualan nasi kuning pada sore hari di depan rumah maupun emperan toko yang sudah menjadi kebiasaan.
"Lumayan, harga telur ayam ras sudah turun hingga Rp1.500/butir, sehingga kami bisa sedikit bernapas," kata Hawa seorang penjual nasi kuning di depan rumahnya.
Ia mengatakan belakangan ini penjual nasi kuning dengan lauk ikan dan telur tidak terlalu banyak, sebab telur yang dibeli penjual nasi juga terbatas.
Sementara itu harga telur ayam kampung masih tetap bertahan Rp3.000/butir, dan telur bebek Rp2.500/butir.
Turunnya harga telur ayam ras tidak memengaruhi harga daging ayam beku yang selama ini didatangkan dari Surabaya. Pedagang mematok harga Rp43.000/kg, harga ini sudah bertahan sejak pekan yang lalu.
Sedangkan harga daging ayam kampung jenis pejantan Rp90.000/ekor, dan betina Rp55.000/ekor tergantung ukuran, daging sapi segar masih tetap bertahan Rp100.000/Kg. (MP-2)