"Proses pemantauan dan koordinasi ini dinyatakan selesai setelah 29 awak kapal yang selamat ditambah seorang ABK yang meninggal dunia dievakuasi ke Pelabuhan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, hari ini," kata Kepala Kantor Basarnas Ambon Muslimin di Ambon, Selasa (14/8).
KM Cahaya Rejeki 88 yang dinakhodai Hendra dan Pendi B. Dolah selaku kepala kamar mesin serta membawa 28 ABK ini ditemukan kapal penangkap ikan Bandara Nelayan dalam posisi terapung di tengah laut.
Sehingga seluruh awak kapal, termasuk satu orang ABK yang meninggal dunia bernama Wellem Willa langsung dievakuasi ke Pelabuhan Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru.
"Meski pun KM Cahaya Rejeki 88 telah tenggelam, namun seluruh kru kapal telah dievakuasi ke Dobo maka pemantauan dan koordinasi dari Kantor Basarnas telah selesai," ujarnya.
Selebihnya merupakan tanggung jawab pemerintah daerah setempat untuk berkoordinasi dengan perusahaan pemilik kapal nahas tersebut untuk rencana pemulangan satu jenazah serta seluruh awak kapal yang selamat.
KM Cahaya Rejeki 88 bertolak dari dermaga barat Bali menuju fishing ground di perairaan Laut Arafura sejak tanggal 29 Juni 2018 dan mengalami musibah tenggelam akibat badai disertai angin kecang dan gelombang tinggi pada tanggal 12 Agustus 2018.
Awak kapal yang ditemukan selamat adalah Charles Efendy, Hasan Maulana, Marselino Gusmao, Rojario Saores, Luis da Costa, Robin Simbolon, Edy Salim, Budi Darma, Glen Sialung, dan Lukman (kelasi).
Kemudian Adam Ruhyat, Firman Nafian, Leonel Soares Quintao, Wellem Wila yang diduga meninggal dunia, Sandi, Moch. Arif Billah, Moch Amirul Mukmin, Kurniadi, Ristiawan, Nurjali, Iwan J. Aritonang, Suwarso, Syawki, Andrianto Ismail, Hendri, Bagus Wamamaulana, Heryanto, dan Rody Iskandar yang juga berstatus sebagai kelasi. (MP-5)