Hal ini disampaikan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Adhy Karyono dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu malam.
" Saya langsung instruksikan Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat ke lokasi jatuhnya heli. Mereka bersama-sama dengan TNI, Polri dan masyarakat melakukan pencarian dan melakukan evakuasi. Korban sementara 2 orang meninggal dunia, kondisi helikopter rusak parah," ujarnya.
Adhy mengatakan, begitu mendengar kabar jatuhnya helikopter dari radio komunikasi masyarakat, dia langsung memerintahkan Tagana kota Temanggung melakukan pencarian dan melakukan evakuasi korban heli tersebut.
Namun, Adhy menuturkan, belum mendapatkan informasi detail jumlah penumpang dalam heli tersebut.
Dia menambahkan, masyarakat belum berani mendekat ke lokasi karena masih ada bahan bakar heli yang bisa membahayakan. Untuk itu, mereka harus menunggu kedatangan pihak berwajib.
" Masyarakat belum berani mendekat mengevakuasi korban, menunggu pihak yang berwenang," ucapnya.
Adhi mengatakan, BPBD Temanggung dan relawan juga sudah menuju ke lokasi kecelakaan.
" Tim BPBD Temanggung dan relawan sudah merapat ke TKP," ujarnya.
Tabrak Gunung Batok
Helikopter Basarnas berwarna oranye jatuh di perbukitan Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017) sore. Dikonfirmasi, helkopter tersebut adalah milik Basarnas.
Menurut Kepala Seksi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Temanggung, Gito Walngadi, helikopter tersebut jatuh setelah menabrak tebing Gunung Batok.
" Iya benar itu informasi sudah A1, tapi kami masih menuju ke sana untuk mengecek," kata Gito, Minggu petang.
Senada, Kepala Polres Temanggung AKBP Maesa Soegriwo juga belum dapat memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Ia mengatakan masih dalam perjalanan menuju lokasi untuk mengeceknya.
Sebelumnya, Deputi Operasional Basarnas, Mayjen Heronimus Guru, mengonfirmasi bahwa helikopter yang jatuh di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017), adalah milik Badan SAR Nasional (Basarnas).
" Kami menuju lokasi sekarang," ujar Heronimus dalam wawancara dengan KompasTV.
[ bin/kmps/dtc/MI ]