24 Juli Mendatang SPIL Layani Pelayaran Perdana Surabaya-Ambon

Ambon, Malukupost.com - PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) akan melayani pelayaran sipil perdana Surabaya-Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, mulai 24 Juli 2017. General Manager PT Pelindo IV cabang Ambon Farid Padang, Kamis (29/6), mengatakan, PT SPIL basisnya di Kalimantan sekarang akan melayani di pelabuhan Ambon dari Surabaya perdana operasi pada 24 Juli 2017 untuk melayani wilayah Papua diantaranya Fak-Fak, Timika melalui Ambon.
Ambon, Malukupost.com - PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) akan melayani pelayaran sipil perdana Surabaya-Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, mulai 24 Juli 2017.

General Manager PT Pelindo IV cabang Ambon Farid Padang, Kamis (29/6), mengatakan, PT SPIL basisnya di Kalimantan sekarang akan melayani di pelabuhan Ambon dari Surabaya perdana operasi pada 24 Juli 2017 untuk melayani wilayah Papua diantaranya Fak-Fak, Timika melalui Ambon.

Pelayaran SPIL, katanya, bergerak di bidang Container Shipping, dengan jalur pelayaran domestik ke 29 cabang di seluruh Indonesia, didukung puluhan kapal kontainer, ratusan alat berat, dan ribuan kontainer.

"Dengan fasilitas operasional yang mendukung serta personel yang handal, pelayaran SPIL terus berekspansi untuk meningkatkan servis dan kepuasan pelanggan di provinsi Maluku," ujar Farid.

Ia menjelaskan, peningkatan arus barang di pelabuhan Ambon cukup signifikan, sesuai trafik barang yang masuk yang dilayani pelayaran besar Tanto, Temas dan Meratus.

Selama ini pengiriman barang dilayani 12 kapal oleh tiga perusahaan pelayaran masing-masing empat kapal, tetapi saat ini PT Temas sebelumnya dari empat kapal bertambah 16, ditambah 12 menjadi 28 kapal.

Diakuinya, peningkatan arus barang secara tidak langsung pelabuhan Ambon telah melaksanakan program tol laut yakni menjadi penghubung "Hub".

Sebelumnya jumlah barang yang datang ke Maluku sedikit karena adanya perbandingan pemakaian dermaga dengan kedatangan kapal ke dermaga yang mencapai 59 persen, tetapi saat ini lebih dari 60 persen.

"Idealnya semakin besar rasio seluruh dermaga terpakai serta kapal yang datang bayak, maka semakin banyak frekuensi kapal yang datang, dan juga semakin banyak barang yang datang ke Maluku diantaranya kebutuhan dasar masyarakat yang dulunya terjadi kelangkaan stok barang," kata Farid.

Ia menambahkan, trafik peningkatan kapal cukup signifikan dari delapan persen di tahun 2016, saat ini mencapai 14-16 persen untuk angkutan barang.

"Peningkatan ini berdampak pada pengendalian inflasi di Maluku aman dari segi distribusi barang, peningkatan trafik ini berdasarkan zona dan pengaturan daerah pengaturan peti kemas serta penumpang di pelabuhan Ambon," kata Farid. (MP-2)

Subscribe to receive free email updates: