"Pokoknya persediaan BBM cukup banyak, bahkan hari ini masuk lagi stok untuk Kota Ambon yang ditampung di terminal transit Waiame, sebanyak 1.000 kilo liter (KL) bensin premium untuk ketahanan stok kurang lebih delapan hingga 10 hari ke depan," kata Sales Penjualan Retail IV Pertamina Ambon, Mahdi Syafar di Ambon, Senin (16/1).
Ia menyebutkan kalau dilihat dari stok yang ada maka 10 hingga 20 hari ke depan masih tergolong cukup aman.
Rinciannya untuk minyak pertalite dan pertamax untuk 15 hingga 20 hari ke depan, minyak kerosin (minyak tanah) bisa mencapai 20 hari kedepan, kebetulan malam ini juga ada kapal tangker yang masuk, sedangkan solar bisa mengisi permintaan delapan hingga 10 hari.
"Hanya saja untuk minyak solar ini persediaannya tetap cukup aman karena pasokan dari Balik papan (P.Kalimantan) akan terus masuk secara berkesinambungan," ujarnya.
Itu berarti sebentar lagi untuk stok minyak solar tidak perlu ragu karena persediaan pasti mencukupi dan aman. Apalagi minyak tanah yang persediaannya cukup banyak hingga memasuki pertengahan bulan Februari 2017.
Karena itu, masyarakat di Maluku, khususnya Kota Ambon, menurut dia, tidak perlu takut terjadi kelangkaan BBM, karena dari catatan stok yang ada cukup aman.
"Apalagi rencana kedatangan kapal juga dipastikan aman, sebab wilayah Ambon terutama pelayaran aman hingga sampai ke terminal transit di Desa Waiyame," ujarnya.
Yang jelas, lanjutnya, kalau sampai terjadi kekurangan stok atau keterlambatan penyaluran hal itu disebabkan cuaca di perairan Maluku kurang menguntungkan.
Dia menambahkan, selain depot Kota Ambon di wilayah Maluku terdapat tujuh unit depot yakni Waiyame, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Tual untuk Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, Namlea, kabupaten Buru, Bula Kabupaten Seram Bagian Timur, Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.
"Ketujuh depot ini masuk dalam wilayah operasi Pertamina Cabang Ambon, karena itu stok BBM tetap aman. (MP-3)