Goyang Tobelo Dinilai Mengikis Nilai Tradisi SBT

LSM Rembuk Pro Rakyat Ancam Bakal Bubarkan Jika Berpakaian Tidak Sesuai Kaidah Islam


Bula, Malukupost.com - Fenomena goyang tobelo dianggap mengikis budaya di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), hal ini membuat LSM Rembuk Pro Rakyat berencana akan membubarkan Goyang tobelo jika berpakaian tidak sesuai kaidah agama. Ketua LSM Rembuk Pro Rakyat Ismail Rumbalifar di Bula, Selasa (13/12), mengatakan fenomena goyang tobelo yang lagi membooming di SBT, dianggap akan mengancam budaya dan kultur masyarakat SBT. "Iya betul goyang tobelo ini sungguh meresahkan masyarakat, dan yang lebih aneh goyang tobelo seakan bagaikan budaya di SBT, sehingga Instansi pemerintah saja dijadikan wahana pelatihan pada jam-jam kerja," ungkapnya. Menurut Rumbalifar,Goyang tubelo ini ditakutkan bakal mengikis tradisi dan budaya di SBT, karena telah menghipnotis seluruh elemen masyarakat mulai dari ibu-ibu hingga anak-anak sekolah Dasar. "Yang kami takutkan goyang Tobelo ini akan mengikis budaya dan tradisi SBT, karena goyang tobelo ini telah merasuk ke sum sum tulang warga SBT bulan saja Ibu-ibu bahkan anak sekolah dasar pun telah terasuki," pungkasnya. Rumbalifar katakan, pihaknya merencanakan akan membubarkan goyang tobelo tersebut pada saat penyelenggaraan jika berpakaian tidak sesuai dengan kaidah agama Islam.
Bula, Malukupost.com - Fenomena goyang tobelo dianggap mengikis budaya di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), hal ini membuat LSM Rembuk Pro Rakyat berencana akan membubarkan Goyang tobelo jika berpakaian tidak sesuai kaidah agama.

Ketua LSM Rembuk Pro Rakyat Ismail Rumbalifar di Bula, Selasa (13/12), mengatakan fenomena goyang tobelo yang lagi membooming di SBT, dianggap akan mengancam budaya dan kultur masyarakat SBT.

"Iya betul goyang tobelo ini sungguh meresahkan masyarakat, dan yang lebih aneh goyang tobelo seakan bagaikan budaya di SBT, sehingga Instansi pemerintah saja dijadikan wahana pelatihan pada jam-jam kerja," ungkapnya.

Menurut Rumbalifar,Goyang tubelo ini ditakutkan bakal mengikis tradisi dan budaya di SBT, karena telah menghipnotis seluruh elemen masyarakat mulai dari ibu-ibu hingga anak-anak sekolah Dasar.

"Yang kami takutkan goyang Tobelo ini akan mengikis budaya dan tradisi SBT, karena goyang tobelo ini telah merasuk ke sum sum tulang warga SBT bulan saja Ibu-ibu bahkan anak sekolah dasar pun telah terasuki," pungkasnya.

Rumbalifar katakan, pihaknya merencanakan akan membubarkan goyang tobelo tersebut pada saat penyelenggaraan jika berpakaian tidak sesuai dengan kaidah agama Islam.

"Kami koalisi Relawan Bula Pro Rakyat telah melakukan konsolidasi dan kami akan bubarkan jika para peserta goyang tobelo berpakaian tidak sesuai dengan kaidah-kaidah agama islam,” tegasnya.

Sementara itu, koordinator komunitas peduli (KOPEL) SBT,  M. Saleh Tianotak menyatakan Goyang tobelo yang membooming di SBT terkesan mengikis budaya lokal SBT selain itu juga terkesan tradisi perayaan maulid nabi pun telah dilupakan.

"Fenomena goyang tobelo seakan akan menghilangkan tradisi perayaan maulid nabi kemarin," ungkapnya

Tianotak katakan, pada saat hari libur perayaan maulid nabi kemari ternyata sejumlah SKPD dan ibu ibu PKK di lingkup Pemerintah Kabupaten SBT lebih memilih latihan goyang tobelo ketimbang menggelar maulid nabi.

“Dengan adanya goyang tobelo pada saat perayaan Maulid Nabi kemarin maka dapat dikatakan peran Panitia Hari Hari Besar Islam (PHBI) di SBT terkesan mati suri,” kesalnya sembari menambahkan pemerintah kabupaten SBT segera mengevaluasi PHBI.

Sekedar diketahui, rencana goyang tobelo akan dilaksanakan secara besar besaran diruas di kota bula, bertepatan pada HUT Dharma Wanita yang akan digelar tanggal 14 – 17 Desember 2016.

Beberapa lomba digelar dalam perayaan HUT Dharma Wanita tersebut, dan Goyang Tobelo sebagai lomba utama. (MP-30)

Subscribe to receive free email updates: