"Kami mendengar pertalite dipasok dari Balikpapan dan tiba di terminal transit BBM Wayame, kota Ambon pada 20 November 2016 ternyata PT Pertamina belum memasok ke SPBU di Masohi hingga 24 November 2016," kata salah satu penggguna pertalite di Masohi, Frangky, dihubungi dari Ambon, Kamis (24/11).
Ia menyesalkan kurangnya perhatian PT Pertamina sehingga stok pertalite habis di SPBU Masohi maupun kota Ambon hampir dua pekan.
"Rasanya pimpinan PT Pertamina perlu mengevaluasi kinerja dari stafnya di Ambon karena meresahkan masyarakat dengan tidak menyiapkan stok pertalite sesuai kebutuhan masyarakat," ujar Frangky.
Dia berharap DPRD, baik Maluku Tengah dan kota Ambon, bahkan Maluku perlu memanggil PT Pertamina Cabang Ambon guna diperingatkan dengan kinerja kurang profesional sehingga meresahkan masyarakat.
"Sekiranya stok pertalite habis dalam tenggat waktu dua hingga tiga hari masih bisa ditolerasi. Namun, hampir dua pekan sehingga menunjukkan kinerja PT. Pertamina Cabang Ambon kurang profesional sehingga perlu dipanggil dan diberi peringatan keras," kata Frangky.
Dia kecewa karena setiap hari harus mengecek pertalite di SPBU Masohi jawaban dari petugas bahwa PT. Pertamina belum memasok dari Ambon.
"Beta (saya) dan pengguna pertalite lainnya sebenarnya sudah merasakan cocok dengan pertalite karena jenis BBM ini dinilai merawat mesin kendaraan maupun ekonomis pemanfaatannya. Hanya saja, hampir dua pekan pertalite habis sehingga kembali menggunakan premium," tandas Frangky.
Kadis Perindag Maluku Tengah, Kace Pattiasina, mengingatkan PT. Pertamina Ambon agar segera menyuplai pertalite ke Masohi sehingga menjawab keresahan masyarakat yang mengeluhkan stok jenis BBM itu habis sejak 13 November 2016.
"Minimal PT Pertamina Ambon sudah menghitung kebutuhan pertalite di kabupaten Maluku Tengah yang mengisi di SPBU Masohi sehingga bisa memasok stoknya agar tidak habis," ujarnya.
Sebelumnya, Sales Eksekutif Retail IV Pertamina Ambon, Mahdi Syafar mengemukakan, pertalite telah tiba di terminal transit BBM Wayame sebanyak 1.000 kiloliter dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hanya selama 15 hari.
"Padahal kuota kota Ambon sebanyak 1.200/bulan dan Masohi bervariasi 100 - 200 kilo liter," ujarnya.
Sejumlah SPBU di kota Ambon telah menjual pertalite kembali sehak 21 November 2016. (MP-3)