"Belum ada perubahan harga beras, kondisi ini sudah bertahan sejak beberapa bulan lalu karena diimbangi pelaksanaan operasi pasar yang dilaksanakan Devisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku," kata pedagang yang menempati salah satu barak di pasar Mardika, Dullah, Kamis (10/11).
Begitu juga dengan harga kebutuhan pokok yang lain seperti gula pasir, minyak goreng, susu kental manis dan sebagainya juga masih stabil sebab persediaan cukup anyak.
Dullah menjelaskan, beras merek Tawon dan Bulir Mas masih dijual Rp13.000/Kg. Dua udang, Fhinisi dan Raja Lele Rp12.000/Kg. Beras tanpa merek Rp11.000/Kg dan beras OP dari Perum Bulog Rp9.000/kg.
"Beras yang dipasok ke kota Ambon sekarang ini sudah cukup banyak merek, dan tergantung masyarakat yang memilih mana yang disenangi untuk dibeli," ujarnya.
Kondisi seperti ini, lanjutnya, menguntungkan masyarakat setempat karena tidak terjadi perubahan harga beras di pasar.
Mudah-mudahan situasi ini bisa bertahan hingga Desember 2016 sehingga memasuki tahun baru 2017 harga beras di pasar tetap normal.
Kabid pelayanan publik Perum Bulog Maluku Kadir Koso yang dihubungi mengakui kalau sampai saat ini Bulog Maluku masih melakukan operasi pasar (OP) dengan menjual beras komersial dengan kualitas cukup baik yakni Rp9.000/kg.
"Beras ini jenis beras medium juga dan kualitasnya sangat baik dan sangat laku di pasaran," ujarnya.
Walaupun harga beras di pasar kelihatannya masih terus bertahan, lanjutnya, tetapi tidak mempengaruhi Perum Bulog untuk menghentikan OP namun tetap berjalan dengan baik.
Pantauan harga kebutuhan pokok lain seperti gula pasir kristal putih Rp14.000/Kg dengan yang dijual di Perum Bulog Maluku yakni Rp12.500/Kg.
Begitu juga minyak goreng Bimoli Rp15.500/liter, minyak goreng curah Rp13.000/botol, terigu protein tinggi Rp12.500/Kg dan terigu protein sedang Rp10.000/kg.
Susu kental manis merek Bendera Rp11.000/kaleng (390 gram), susu Dancow Rp42.000/dos (400 gram), susu bubuk Indo Milk Rp41.000/dos. (MP-3)