“Soal adanya informasi batalnya ajang Tarik Tali di Desa Revav pada tanggal 20 Oktober itu, saya mau tegaskan bahwa itu tidak benar,” ungkapnya di Langgur, Minggu (16/10).
Menurut Rentanubun, beredarnya isu tersebut karena ulah oknum-oknum yang menginginkan agar event Festival Pesona Meti Kei tidak berjalan sukses.
“Mereka yang sengaja menyebarkan isu ini adalah orang-orang yang tidak punya moral dan tak mampu berbuat sesuatu untuk daerah ini yang kemudian sengaja membangkitkan isu murahan atau bisa dikatakan provokator,” tandasnya.
Rentanubun menambahkan, ada juga isu atau informasi adanya pungutan karcis di kawasan Pantai Pasir Panjang (Ngurbloat) pada saat pelaksanaan kegiatan Festival Pesona Meti Kei, dan dalam isu tersebut bahwa pemerintah kabupaten Malra memungut karcis masuk dari para pengunjung mencapai Rp150 ribu/ orang.
“Semua bohong itu, karena yang jelas tidak ada pungutan biaya atau pakai karcis tapi semua gratis karena event ini baru pertama kali terjadi di Kepulauan Kei dan meskipun ini hajatan Pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tenggara tapi semua demi nama besar daerah ini dan juga Kota Tual,” cetusnya.
Dijelaskan Rentanubun, agenda Festival Pesona Meti Kei akan dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya dimana Pemeritah Kabupaten Malra akan membangun kerja sama dengan Pemerintah Kota Tual, agar di waktu-waktu mendatang, event ini bakal melibatkan semua kampung/desa di Kepulauan Kei.
“Pemda Malra akan bergandeng tangan dengan pemerintah kota Tual,” tegasnya.
Olehnya itu, Rentanubun meminta kepada seluruh masyarakat Malra dan Kota Tual agar tidak terpancing dengan isu atau informasi batalnya ajang “Tarik Tali” maupun isu pungutan karcis.
Rentanubun menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin mendapatkan semua informasi dalam ajang event budaya masyarakat Kepulauan Kei tersebut agar dapat mengunjungi media center Festival Pesona Meti Kei 2016.
“Media center sudah dipersiapkan sejak awal sebelum kegiatan ini dimulai dimana informasi terkait seluruh agenda kegiatan FPMK 2016 dari awal pembukaan hingga acara puncak semunya ada di situ,” imbuhnya.
Rentanubun kembali menegaskan, proses persiapan Festival Pesona Meti Kei tahun 2016 telah direncanakan dengan baik, olehnya itu dirinya berharap dukungan semua masyarakat di Kepulauan Kei untuk menyukseskan event budaya kepulauan kei tersebut.
“Karena itu, mari kita bergandeng tangan untuk menyukseskan event budaya Kepulauan Kei ini yang telah dikenal dari Sabang sampai Merauke hingga ke manca negara, hal ini telah dibuktikan dengan kedatangan turis domestik maupun mancanegara,” pungkasnya.
Perlu diketahui Festival Pesona Meti Kei sendiri dilaksanakan di Kabupaten Maluku Tenggara pada tanggal 8 - 10 Oktober dengan menampilkan kegiatan yakni Festival Cerita Rakyat (14 September - 8 Oktober lokasi kantor Dikpora Maluku Tenggara), Lomba Foto (14 September - 8 Oktober lokasi di Seluruh Lokasi Wisata Kep. Kei), Karnaval/Pembukaan Kegiatan (08 Oktober 2016 Lokasi Lapangan Maren Langgur), Lomba Volly Pantai (10 - 13 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat dan Pantai Ohoililir), Pameran Foto (14 Oktober 2016 lokasi Kimson Center), Lari 10 K (15 Oktober 2016 lokasi Finis Ngurbloat).
Pameran (17-19 Oktober 2016 Lokasi Lapangan Maren langgur), Festival Seni & Budaya (17 - 19 Oktober 2016 Lokasi Lapangan Maren Langgur), Tangkap Ikan Tradisional (20 Oktober Lokasi Ohoi Revav), Puncak Acara (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat), Gerakan Konsumsi Pangan Lokal (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat), Tarian Tradisonal Kei Rekor MURI (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat), Menu Enbal Rekor MURI (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat), Tour ke Pulau- pulau/Snorkling/Diving (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat). (MP-1)