Pasangan tersebut mulai menjalani pemeriksaan kesehatan sejak pukul 08.00 WIT, dan ditangani tim kesehatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku, diketuai dr. Ade Tuanakotta, M.Kes.
Sejak awal pemeriksaan keduanya didampingi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon, Marthinus Kainama. Keduanya diminta untuk menandatangani surat persetujuan pemeriksaan.
Sedangkan pemeriksaan yang dilakukan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi pengambilan darah, foto radiologi, elektrokardiogram (EKG), treadmill, penyakit dalam, gigi, THT, mata, saraf, tes psikologi dan spirometri.
Sedangkan tahap kedua berupa pengambilan sampel darah tahap II dan wawancara psikiater dengan membutuhkan waktu lebih dari tiga jam dan ditangani tim psikolog yang didatangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Polly dan Sam terlihat bolak-balik diantar oleh petugas RSUD pada tiga ruangan khusus yang dipersiapkan untuk pemeriksaan kesehatan karena seluruh tahapan pemeriksaan kesehatan hanya dilakukan sehari.
Sam Latuconsina, di sela-sela pemeriksaan sempat melontarkan banyolan usai menjalani pemeriksaan jantung kepada puluhan wartawan yang telah mengikuti proses pemeriksaan kesehatan sejak Senin pagi.
"Dokter bilang beta (saya) pung (punya) jantong (jantung) sedikit bermasalah. Jantong 'mutel' (kelereng)," ujar Sam sambil tersenyum dan disambut gelak tawa puluhan wartawan yang telah mengikuti proses pemeriksaan kesehatan.
Kelakar Sam, tentu membuat para wartawan tertawa karena kalimat "jantong mutel" bagi warga di Kota Ambon, bisa diartikan sebagai pengecut atau penakut.
Padahal sebagian kalangan di Ambon mengetahui bahwa mantan Wakil Wali Kota Ambon periode 2011-2016 tersebut tergolong pemberani.
Pasangan Polly-Sam juga menjalani pemeriksaan urine, darah maupun rambut oleh tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku pada ruangan khusus yang disediakan dan dipantau langsung oleh Ketua BNNP Maluku, Arief Dimjati.
Pemeriksaan berupa sampel urine, darah dan rambut tersebut guna mengetahui secara mendetail ada tidaknya keterlibatan para Balon kepala daerah terindikasi menggunakan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba).
Ketua Tim IDI Maluku, Ade Tuanakotta, secara terpisah mengatakan, pemeriksaan kesehatan terhadap para Balon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada mencakup empat tahapan di tiga ruangan khusus yang disediakan yakni radiologi, poli jantung dan poli gigi, mengingat peralatannya tidak bisa dipindahkan.
Dia menambahkan, seluruh hasil pemeriksaan akan dirahasiakan dan akan diserahkan kepada masing - masing KPU daerah.
Kandidat Balon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon lainnya, Richard Louhenapessy - Syarif Hadler dengan jargon "PAPARISA BARU" dijadwalkan memeriksa kesehatan diRSUD dr.M. Haulussy pada 27 September 2016. (MP-2)