Disperhutanak Ambon Fokus Vaksinasi Rabies Di Daerah Perbatasan

Ambon, Malukupost.com - Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan (Disperhutanak) Ambon fokus melakukan vaksinasi penularan penyakit rabies di daerah perbatasan sehubungan meningkatnya kasus gigitan anjing di daerah ini. "Jumlah kasus gigitan anjing di kota Ambon mengalami peningkatan. Pada 2016 sebanyak 10 korban gigitan di kelurahan Kudamati dan Tawiri, makanya vaksinasi di daerah perbatasan yakni kecamatan Teluk Ambon dan Baguala," kata Kepala Disperhutanak Ambon, Denny Nendissa, Rabu (28/9). Menurut dia, pelaksanaan vaksin fokus di tiga desa di Ambon yakni Hative Besar, Tawiri dan Laha bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU). Pelaksanaan vaksin difokuskan di tiga desa karena kawasan tersebut merupakan perbatasan antara kota Ambon dan kabupaten Maluku Tengah yakni desa Hatu, Liliboy dan Alang. "Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jumlah hewan yang masuk ke kota Ambon dari luar wilayah, karena itu dilakukan vaksinasi yang juga merupakan kegiatan rutin," katanya. Denny mengatakan, pelaksanaan vaksin ini pihaknya meminta para pemilik hewan peliharaan terutama anjing, kucing dan kera agar mengandangkan binatang piaraan tersebut sehingga tidak berkeliaran di permukiman karena rentan terhadap penularan rabies. "Perlu ada kesadaran dari para pemilik anjing, terutama saat petugas hendak melakukan vaksinasi karena sering terjadi kesalahpahaman, bahkan menjurus kepada tindakan kekerasan," katanya. Peringatan tersebut karena sering setelah terjadi kasus gigitan anjing dan mengakibatkan korban meninggal barulah petugas maupun Dishutanak disalahkan. "Pemberian vaksinasi ini tidak dipungut biaya dari para pemilik anjing. Ini merupakan program rutin agar hewan peliharaan terbebas dari penyakit rabies," tandasnya. Ia menjelaskan, pihaknya juga berencana melakukan pemasangan kalung di leher hewan peliharaan sebagai bukti telah diberikan vaksin. "Hal ini bertujuan untuk membedakan hewan yang telah divaksin dan belum, terutama di kawasan yang banyak tersebar hewan liar. Kami mengharapkan peran serta masyarakat, karena tanpa dukungan warga, maka semuanya akan terkendala," kata Denny Nendissa. (MP-2)
Ambon, Malukupost.com - Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan (Disperhutanak) Ambon fokus melakukan vaksinasi penularan penyakit rabies di daerah perbatasan sehubungan meningkatnya kasus gigitan anjing di daerah ini.

"Jumlah kasus gigitan anjing di kota Ambon mengalami peningkatan. Pada 2016 sebanyak 10 korban gigitan di kelurahan Kudamati dan Tawiri, makanya vaksinasi di daerah perbatasan yakni kecamatan Teluk Ambon dan Baguala," kata Kepala Disperhutanak Ambon, Denny Nendissa, Rabu (28/9).

Menurut dia, pelaksanaan vaksin fokus di tiga desa di Ambon yakni Hative Besar, Tawiri dan Laha bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU).

Pelaksanaan vaksin difokuskan di tiga desa karena kawasan tersebut merupakan perbatasan antara kota Ambon dan kabupaten Maluku Tengah yakni desa Hatu, Liliboy dan Alang.

"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jumlah hewan yang masuk ke kota Ambon dari luar wilayah, karena itu dilakukan vaksinasi yang juga merupakan kegiatan rutin," katanya.

Denny mengatakan, pelaksanaan vaksin ini pihaknya meminta para pemilik hewan peliharaan terutama anjing, kucing dan kera agar mengandangkan binatang piaraan tersebut sehingga tidak berkeliaran di permukiman karena rentan terhadap penularan rabies.

"Perlu ada kesadaran dari para pemilik anjing, terutama saat petugas hendak melakukan vaksinasi karena sering terjadi kesalahpahaman, bahkan menjurus kepada tindakan kekerasan," katanya.

Peringatan tersebut karena sering setelah terjadi kasus gigitan anjing dan mengakibatkan korban meninggal barulah petugas maupun Dishutanak disalahkan.

"Pemberian vaksinasi ini tidak dipungut biaya dari para pemilik anjing. Ini merupakan program rutin agar hewan peliharaan terbebas dari penyakit rabies," tandasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya juga berencana melakukan pemasangan kalung di leher hewan peliharaan sebagai bukti telah diberikan vaksin.

"Hal ini bertujuan untuk membedakan hewan yang telah divaksin dan belum, terutama di kawasan yang banyak tersebar hewan liar. Kami mengharapkan peran serta masyarakat, karena tanpa dukungan warga, maka semuanya akan terkendala," kata Denny Nendissa. (MP-2)

Subscribe to receive free email updates: