"Kita hanya melayani rute pelayaran Ambon-Saumlaki pulang pergi dan nanti pulangnya sekitar tanggal 21 November dari Saumlaki mampir ke Larat dan langsung kembali ke Ambon," kata Direktur Operasi PT. Pelni Cabang Ambon, Djasman, di Ambon, Rabu (7/11).
Acara keagamaan yang dilangsungkan di Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten MTB sejak awal November 2018 adalah sidang Majelis Pekerja Lengkap Sinode GPM dan MPP Angkatan Muda GPM.
Menurut Djasman, kegiatan keagamaan itu membuat Pelni mengambil kebijakan untuk mengoperasikan KM Sanus 31 hanya melayari rute Ambon-Saumlaki sehingga untuk sementara tidak masuk Pelabuhan Larat.
Apalagi tidak ada kapal pengganti yang masuk ke sana sehingga masyarakat Larat untuk sementera waktu belum terlayani.
Ketua komisi C DPRD Maluku, Anos Yermias, mengatakan terkait KM Sabuk Nusantara 31 yang sampai hari ini belum masuk ke Larat, pihaknya menginformasikan itu atas permintaan dari panitia MPL Sinode GPM dan MPP Angkatan Muda GPM.
"Sebagai ketua komisi C, kami juga mendukung kegiatan keagamaan yang dilakukan GPM berupa MPL di Saumlaki dan MPP Angkatan Muda di Latdalam, (Saumlaki) dan meminta Pelni bersama Dishub melakukan deviasi," ujarnya.
Kemudian pihak operator telah menyetujui KM Sabuk Nusantara 31 untuk sementara waktu hanya melayani rute Ambon-Saumlaki pulang-pergi mengangkut rombongan yang mengikuti perhelatan dimaksud.
Setelah itu baru kapal kembali masuk Pelabuhan Larat dan rute yang biasanya dilayari. (MP-2)