"Dari lahan tersebut produksi padi untuk periode Januari-September 2018 sebanyak 68,91 ton gabah kering giling (GKG)," kata Johnny Tuhumury Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Maluku, Rabu (7/11).
"Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras dengan mempergunakan angka konversi GKG ke beras tahun 2018, maka produksi padi tersebut setara dengan 38,39 ribu ton beras," ujarnya.
Berdasarkan hasil survei KSA, luas panen padi di Provinsi Maluku periode Januari-September 2018 sebesar 17,72 ribu hektare, dengan luas panen tertinggi terjadi pada Januari sebesar 3,15 ribu hektar sementara luas panen terendah pada September 2018 sebesar 0,41 ribu hektare.
Data tersebut menunjukkan penurunan sebesar 80,547 persen dibandingkan luas panen pada bulan Agustus 2018.
Dia mengatakan, selain menghitung luas panen pada saat pengamatan berdasarkan fase tumbuh tanaman padi, survei KSA juga dapat menghitung potensi luas panen hingga tiga bulan kedepan.
"Berdasarkan hasil survei KSA pengamatan September, potensi luas panen pada bulan Oktober, November, dan Desember masing-masing sebesar 2,48 ribu hektar, 0,46 ribu hektar, dan 2,66 ribu hektar," ujarnya.
Dengan demikian total luas panen padi di Maluku sampai dengan bulan Desember 2018 mencapai 23,32 rubi hektare.
Johnny menambahkan, produksi padi Maluku dari Januari-September 2018 sebanyak 68,92 ribu ton GKG, dimana produksi tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 17,60 ribu ton. (MP-3)