"Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh permintaan domestik dari konsumsi rumah tangga dan pemerintah," kata Andy Setyo Biwado Kepala Tim Advisory dan pengembangan ekonomi BI Maluku, Selasa (6/11).
Sementara itu, lanjutnya, investasi tetap tumbuh tinggi, meskipun tercatat sedikit melambat sejalan dengan selesainya beberapa proyek pembangunan.
Kinerja pertumbuhan ekonomi Maluku juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,17 persen (yoy).
Andy mengatakan, dari sisi pengeluaran, konsumsi swasta baik dari rumah tangga maupun lembaga nonprofit melayani rumah tangga (LNPRT) mencatatkan pertumbuhan tinggi.
"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi LNPRT tercatat tumbuh masing-masing sebesar 3,59 persen (yoy) dan 9,52 persen (yoy) didukung oleh perbaikan pendapatan dan keyakinan konsumen serta terjaganya inflasi," ujarnya.
Belanja pemerintah juga membaik, lanjutnya, tumbuh 10,26 persen (yoy) pada triwulan III-2018, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, sehingga memberikan dorongan terhadap kuatnya permintaan domestik.
Investasi pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tetap tumbuh tinggi sebesar 10,28 persen (yoy), meskipun melambat dari triwulan sebelumnya.
Andy mengatakan, kuatnya permintaan domestik berdampak pada masih relatif tingginya pertumbuhan impor pada triwulan III-2018 yang mencapai 3,98 persen (yoy) terutama didorong oleh impor barang modal dan bahan baku.
Dari sisi lapangan usaha (LU) perbaikan permintaan domestik tercermin pada kinerja LU administrasi pemerintahan, LU pertanian, kehutanan dan perikanan dan LU konstruksi.
LU administrasi pemerintahan mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,82 persen (yoy) pada triwulan III-2018 atau lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,13 persen (yoy).
Tingginya pertumbuhan pada LU administrasi pemerintahan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku, yang terlihat dari realisasi APBD Pemerintah Provinsi Maluku, terutama belanja operasional yang tercatat sebesar 43,65 persen.
Hal tersebut seiring dengan komitmen pemerintah realisasi program dana desa tahap tiga. Selain itu, pemberian gaji ke-13 dan pelaksanaan beberapa kegiatan besar di Maluku seperti perayaan HUT RI, perayaan HUT Kota Ambon dan pesta teluk juga mendorong kinerja LU tersebut.
Sementara itu LU pertanian, kehutanan dan perikanan juga tercatat tumbuh positif. Pada triwulan III-2018lu pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 5,38 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,28 persen (yoy).
Andy mengatakan, menguatnya pertumbuhan pada LU pertanian, kehutanan dan perikanan didorong oleh panen ikan segar budidaya dan panen tanaman hortikultura selama triwulan III-2018.
Peningkatan kinerja ini, juga didukung oleh pemerintah daerah yang konsisten untuk meningkatkan kapasitas produksi tanaman bahan makanan.
Disisi lain ,LU konstruksi tumbuh positif namun melambat. Pada triwulan III-2018 lu Konstruksi tumbuh sebesar 7,13 persen (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,81 persen (yoy).
Kantor Perwakilan BI Maluku memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Maluku tetap kuat didorong permintaan domestik. Investasi tetap seiring dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur sehingga mendorong perbaikan konsumsi rumah tangga.
Selain itu, belanja pemerintah yang tetap kuat dan stabilitas makro ekonomi yang terjaga serta penguatan struktur lapangan usaha akan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi Maluku ke depan. (MP-3)