"Dalam rangka pemberdayaan nelayan tangkap dilakukan penguatan kapasitas sumber daya nelayan dilakukan pelatihan untuk peningkatan kualitas produksi nelayan di Kota Ambon," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ambon, Steven Patty, di Ambon, Selasa (13/11).
"Sesuai kewenangan Pemkot kita fokus melakukan penguatan kapasitas nelayan, dalam rangka peningkatan produktivitas nelayan tangkap, sehingga hasil tangkapan berkualitas serta jumlah produksi tangkap maksimal," tambahnya.
Ia mengatakan, selain meningkatkan kapasitas pihaknya juga memberikan bantuan sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan jumlah produksi baik tangkap maupun budi daya.
Bantuan fasilitas perikanan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota Ambon tahun 2018, berupa pengadaan tiga unit keramba jaring apung, tiga unit pancing tonda dan lima unit jaring gillnet.
"Pengadaan alat tangkap dan sarana budidaya saat ini sementara di proses karena sifatnya penunjukan, sedangkan untuk keramba jaring apung akan dilakukan proses tender melalui E-katalog, kita targetkan penyaluran bantuan akan dilakukan sebelum akhir tahun 2018," ujarnya.
Steiven menjelaskan, nelayan budi daya juga akan dilatih guna peningkatan kapasitas dalam cara budi daya ikan.
Sasaran bantuan ini diperuntukkan bagi nelayan kategori ekonomi rendah, sebagai upaya mengurangi angka kemiskinan di Kota Ambon melalui bantuan pemerintah.
"Kita fokus untuk nelayan kategori miskin, agar mereka juga bisa memperoleh pendapatan yang layak. Jika nelayan sudah mapan tidak perlu dibantu lagi maka kita alihkan bagi yang membutuhkan sehingga upaya mengurangi angka kemiskinan berjalan dengan baik," katanya.
Ia menambahkan, anggaran untuk pengadaan bantuan perikanan yakni keramba jaring apung sebesar Rp883 juta untuk tiga unit, pancing tonda sebesar Rp170 juta untuk tiga unit. Sedangkan pengadaan gillnet Rp120 juta untuk lima unit yang seluruhnya bersumber dari APBD Kota Ambon tahun 2018. (MP-5)