Rentanubun Harap Masyarakat Wujudkan Kota Langgur Yang Aman
Langgur, Malukupost.com - Pada tanggal 8 Oktober 2011 lalu Pemerintah Pusat secara resmi menyerahkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2011 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dari wilayah Kota Tual ke Kecamatan Kei Kecil dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Malra yang pada saat itu penyerahannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Dalam Negeri yang diwakili Kepala Sub Direktorat Toponimi Data Wilayah Dua Dirjen Pemerintahan Umum.Bupati Malra, Anderias Rentanubun, dalam sambutannya pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Malra dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Langgur sebagai ibukota Kabupaten Malra, Senin (8/10), mengatakan, eksistensi Langgur sebagai ibukota Kabupaten Malra sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2011 sampai dengan hari ini, pada usia yang ketujuh tahun, telah menjadikan Langgur tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek, baik aspek fisik maupun aspek sosialnya.
"Pertumbuhan dan perkembangan Kota Langgur ke depan tentu diharapkan memenuhi prinsip-prinsip berkelanjutan. Artinya pembangunan yang dilakukan, wajib diarahkan pada upaya untuk mewujudkan kota Langgur sebagai kota yang nyaman bagi seluruh warganya, baik yang ada saat ini maupun generas-generasi yang akan datang," ujarnya.
Dijelaskan Rentanubun, Pemerintah Daerah terus berupaya menata dan mengarahkan pembangunan kota Langgur pada pencapaian tujuan tersebut. Saat ini terus dibangun sarana dan prasarana, fasilitas dan utilitas penunjang fungsi dan layanan perkotaan.
"Jalan-jalan penghubung dan jalan lingkungan terus dibenahi, gedung dan kawasan pemerintahan juga terus dikembangkan,” katanya.
Diungkapkan Rentanubun, pembangunan kota Langgur sebagaimana yang diharapkan bersama tentu tidak akan berhasil jika dilakukan oleh Pemda semata. Dukungan dan partisipasi masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi keberhasilannya.
“Untuk itu, saya mengajak semua warga masyarakat Malra dan secara khusus warga kota Langgur, untuk secara aktif berpartisipasi dan mendukung segala proses pembangunan di kota Langgur,” tandasnya.
Rentanubun menambahkan, melalui pengintegrasian, pengelolaan serta partisipasi dan dukungan masyarakat, maka pengelolaan sumber daya, baik alam maupun manusia, serta sumber daya lainnya.
"Hal tersebut akan semakin terarah dan berdampak pada pemenuhan kebutuhan ataupun penanganan permasalahan masyarakat sejalan dengan konsep smart city, sebagai kota yang mampu secara akurat memberikan solusi bagi warganya," pungkasnya. (MP-15)