Ambon, Malukupost.com - Siapa tidak kenal Muhammad 'Mako' Talaohu? Pemain sepakbola asal Tulehu ini sudah bersinar sejak usia belia. Dia telah mengukir segudang prestasi nasional dan internasional. Dia menjadi pemain terbaik Piala Suratin 2017, ikut mengantar Purwakarta menggondol Pialla Menpora, dan paling berkesan adalah menjuarai Piala AFF U-16 tahun 2018.

Ambon, Malukupost.com - Siapa tidak kenal Muhammad 'Mako' Talaohu? Pemain sepakbola asal Tulehu ini sudah bersinar sejak usia belia.  Dia telah mengukir segudang prestasi nasional dan internasional.  Dia menjadi pemain terbaik Piala Suratin 2017, ikut mengantar Purwakarta menggondol Pialla Menpora, dan paling berkesan adalah menjuarai Piala AFF U-16 tahun 2018.

"Saya senang dan bangga bisa ikut menjuarai Piala AFF 2018 sebab ini adalah sebuah sejarah dalam sepakbola Indonesia," kata Mako kepada Media Online Maluku Post, di Ambon, Kamis (11/10).

Pemain gelandang serang kelahiran Tulehu, 12 April 2003 ini sudah bermain bola sejak di bangku kelas 4 SD.  Sekali turun lapangan, langsung menjuarai Piala UPTD.  Semua ini berkah kerja tekun para pelatih bertangan dingin di SSB Tulehu Putra Sany Tawainella dan Rifai Lestaluhu.

Dua tahun lalu, ketika masih di bangku kelas 2 SMP, ada seleksi di Tulehu untuk ke ASAD Purwakarta.  Ternyata, hanya satu pemain remaja yang lolos, dan dialah Mako.  Kini,  sudah dua tahun Mako di Purwakarta, merintis karier sebagai pemain sepakbola.

"Saya ingin jadi anggota polisi dan tentara, tetapi saya ingin terus bermain bola.  Bukan saja di dalam negeri, tetapi kalau bisa, main sampai di Jepang dan Eropa," papar Mako.

Bersama ayah dan bunda di Tulehu
UNTUK AYAH-BUNDA

Sebagai pemain sepakbola, Mako ingin mengikuti jejak berjibun bintang sepakbola asal Tulehu yang berkiprah di permukaan sepakbola nasional.  Ada dua petuah berharga yang selalu dia ingat yaitu petuah ayah dan bunda.

Menurut Mako, sang ayah Abdul Haji Talaohu selalu berpesan agar dalam menjalani pelatihan dan pertandingan, jangan pernah berkeluh kesah.  Sebaliknya, sang Bunda  Maleha Lestaluhu meminta Mako menjadi pofesional.

"Kalau sudah di rantau, harus jadi pemain profesional," kata Mako mengulang pesan Bunda Maleha.

Mako mengaku bangga dan sayang pada ayah-bunda.  Ayah Abdul Haji sehari-hari bekerja sebagai "helper" di pelabuhan speed.  Aktivitasnya adalah membantu penumpang mengangkat dan menurunkan barang-barang bawaan.  Sedangkan Bunda Maleha adalah ibu rumah tangga.

Sebagai rasa hormat dan bakti kepada orang tua, Mako punya obsesi mulia.  Dia ingin kedua orang tua bisa diberangkatkan mengikuti ibadah haji di tanah suci.

"Selain itu, saya ingin menabung agar bisa membangun rumah bagi ayah dan bunda," kata Mako.

Selama ini, katanya, ayah-bunda bersama Mako tiga bersaudara, masih menumpang tinggal di rumah tua milik keluarga di Tulehu.  Atas dasar itulah, dia ingin membangun rumah agar mereka bisa punya rumah sendiri.

Mako bertekad berlatih keras agar masa depan karier di sepakbola mencapai masa yang gemilang.  Untuk mencapai obsesi itu, dia juga tidak bisa melupakan motivasi besar dari Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi.  Secara pribadi, Dedy Mulyadi pernah berbicara kepada Mako, saat menjamu makan malam di kediamannya.

"Sangat bangga padamu, tetapi kamu jangan cepat puas.  Terus kerja keras, jangan lupa berdoa, karena segala sesuatu tanpa seizin Tuhan, maka akan sia-sia", kata Dedy Mulyadi sebagaimana ditirukan Mako.

BIODATA
Nama lengkap: Muhammad Talaohu
Nama panggilan: Mako
Lahir:Tulehu, 12 April 2002
Ayah: Abdul Haji
Ibu: Maleha Lestaluhu
Posisi: Gelandang Serang
Instagram.com/muhammadtalaohu/
Facebook: Muhammad Talaohu.
Pendidikan: Kelas 1 SMA di Purwakarta.

(Rudi Fofid/Maluku Post/Foto: FB Muhammad Talaohu)

Subscribe to receive free email updates: