"Stok beras cukup banyak sekarang ini, karena itu warga di Provinsi Maluku maupun Maluku Utara pada umumnya tidak perlu khawatir," kata Kepala Devisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku Arif Mandu, seusai melepaskan kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium bersama Ketua Satgas Pangan Maluku Firman Nainggolan di gudang beras Bulog Desa Halong, Selasa (4/9).
Arif Mandu merincikan stok yang ada itu yakni beras yang terdapat di Gudang Bulog Maluku sebanyak 16.000 ton itu merupakan beras jenis PSO + beras jenis komersial sebanyak 2.000 ton.
"Jadi kalau dihitung keseluruhan stok beras milik Bulog Maluku tercatat sebanyak 18.000 ton yang tersebar baik di gudang Ambon, Pulau Buru, Kota Tual, Saumlaki dan juga di Kota Ternate," ujarnya.
Kalau kita bicarakan gudang yang ada di Kota Saumlaki Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) memang gudang itu baru dengan daya tampung 2.000 ton baru berfungsi pada bulan Mei 2018.
Sedangkan untuk gudang yang ada di Kota Ternate Maluku Utara itu disebabkan karena hingga kini Bulog Provinsi Maluku Utara masih masuk dalam wilayah Divre Maluku dan Maluku Utara.
"Stok beras sekarang ini cukup banyak, apalagi akan masuk lagi sebanyak 1.500 ton dalam waktyu dekat ini," ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, warga yang berdiam di Provinsi Maluku maupun Maluku Utara pada umumnya tidak perlu khawatir sebab ketersediaan beras di gudang Bulog sekarang ini.
Sedangkan untuk kegiatan operasi pasar Bulog dengan menjual beras medium dengan harga Rp10.000/Kg masih terus berlangsung hingga bulan Desember 2018.
"Jadi kegiatan yang kita lakukan sekarang ini dan berlangsung secara nasional merupakan kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium," ujarnya. (MP-5)