Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon, Steven Patty menyatakan, Operasional pabrik es di PPI Eri tidak berfungsi karena daya listrik yang tidak mencukupi.
"Kami telah mengalokasikan anggaran perbaikan pabrik es dalam APBD Perubahan kota Ambon tahun 2018 sebeser Rp100 juta, " katanya di Ambon, Selasa (4/9).
Ia mengatakan, daya listrik yang tersedia saat ini sebesar 23 KVA sementara operasional pabrik membutuhkan daya 85 KVA.
"Selisih daya mencapai 62 KVA mengakibatkan pabrik es tidak bisa operasional, kita berupaya agar ke depan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan nelayan," katanya.
Sejak dibangun tahun 2015 katanya, terjadi perubahan sistem, awalnya menggunakan gas Amoniak sebagai gas pendingin sekarang menggunakan gas freon atau CFC sehingga dibutuhkan tambahan daya.
Tidak beroperasionalnya pabrik es berdampak pada produksi perikanan nelayan di pesisir Nusaniwe dan kawasan lainnya di kota Ambon.
"Kita upayakan APBD perubahan ada alokasi untuk pabrik es, sehingga kebutuan nelayan akan es dapat terlayani," tandasnya.
Saat ini di PPI Eri kata Steven, memiliki sebanyak 21 objek sarana pendukung terlaksananya aktivitas perikanan. 90 persen dari 21 objek itu dalam keadaan baik dan 10 persen lainnya akan diperbaiki.
Aset pemerintah tersebut, dibiayai oleh beberapa sumber dana yakni APBD murni Kota Ambon, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). (MP-2)