"Satgas juga selalu mengadakan operasi pasar, sebab kegiatan operasi pasar sangat ampuh untuk mengontrol harga pangan di pasaran," kata Ketua Satgas Pangan Maluku Firman Nainggolan seusai melepaskan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium yang berlangsung di Gudang Beras Bulog Maluku di Desa Halong, Selasa (4/9).
Ia juga mengatakan beras milik Bulog Maluku sekarang ini sangat layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Dia mengatakan, kegiatan ini juga dalam rangka pengamanan distribusi menjelang hari-hari besar keagamaan menjelang Natal dan Tahun baru seperti yang juga dilakukan menjelang bulan puasa dan lebaran.
Saat ini, yang perlu diantisipasi yakni kondisi cuaca yang mengganggu distribusi ke berbagai daerah di Maluku.
"Pantauan Satgas selama dua bulan terakhir ini beras masuk kategori stabil, walaupun memang ada informasi dari masyarakat terkait harga eceran tertinggi (HET) terutama bahan pangan dari luar daerah seperti cabai, bawang," ujarnya.
Tetapi kalau untuk bawang, lanjutnya, Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat telah menetapkan salah satu calon lumbung bawang di Maluku yakni Tual, bahkan pada pekan yang lalu sudah panen mudah-mudahan sudah bisa didistribusi ke daerah lain di Maluku.
"Jadi yang selama ini dipasok dari Pulau Jawa sekarang sudah bisa dipasok dari Tual," ujarnya.
Bahkan Pemerintah daerah dengan program ke depan berusaha untuk menjadikan Tual menjadi lumbung bawang.
"Mudah-mudahan apa yang direncanakan bisa berlangsung baik, artinya hasilnya bisa mendukung kegiatan Satgas Pangan Maluku terutama bahan pangan pokok, cabe, gula pasir, beras, telur, daging, minyak goreng," ujarnya.
Sampai Desember 2018 Kepala Devisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku Arif Mandu mengatakan, kegiatan ini memang merupakan tindak lanjut dari operasi pasar dengan tujuan menjaga stabilitas harga yang sudah berlangsung sejak Januari 2018 dan rencananya akan berakhir Desember 2018.
Menurut dia, operasi pasar beras medium ini sejak bulan Januari hingga Agustus 2018 sudah mencapai 4.500 ton yang terjual untuk Maluku termasuk Maluku Utara.
"Jadi istilahnya kita bom pasar terus sehingga harga bisa terus bertahan dengan stabil," ujarnya.
Hal itu, kata dia, sesuai dengan Permendagri 57, bahwa harga beras medium maksimal Rp10.250/Kg masuk dalam zona tiga Maluku dan Papua.
Sedangkan beras premium itu Rp13.600/Kg.
"Tetapi di Maluku, sekarang ini dengan adanya operasi pasar kita jual di bawah HET yakni Rp10.000/Kg," katanya.
"Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium berlangsung serentak di seluruh Indonesia," katanya menambahkan. (MP-4)