Cuaca buruk karena adanya pusat tekanan rendah di samudera Pasifik bagian Barat menyebabkan terbentuknya belokan massa udara di Maluku bagian Utara.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah sekitarnya.
Sedangkan, kondisi sinoptik angin umumnya bertiup dari arah Timur - Selatan dengan kecepatan terbesar 25 Knots (50 Km/Jam).
Akibatnya, kondisi cuaca di Maluku berawan hingga terjadi hujan ringan yang tersebar di 11 kabupaten/kota.
Sedangkan, gelombang setinggi 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan Selatan pulau Buru hingga pulau Seram, laut Banda, laut Seram bagian timur, laut Maluku bagian Utara.
Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.
Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.
Imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan. (MP-2)