"Ekspor Maluku pada bulan Juni berasal dari sektor non migas dan migas berupa minyak mentah, ikan dan udang dengan negara tujuan Malaysia, Vietnam, Hongkong, dan Jepang, dimana ekspor terbesar menuju Malaysia dengan nilai sebesar 23,29 juta dalor AS," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Kamis (2/8).
Secara kumulatif nilai ekspor Maluku Januari-Juni 2018 sebesar 28,19 juta dolar AS, atau mengalami peningkatan sebesar 41,50 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Dumangar mengatakan, total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Malukui pada Juni 2018 mencapai 2,51 juta dolar AS atau meningkat 45,32 persen dibanding Mei 2018.
"Ekspor Maluku Januari-Juni berasal dari kelompok minyak mentah sebesar 23,29 juta dolar AS, ikan tuna segar, ikan segar tuna sirip kuning, dan cakalang," katanya.
Sedangkan untuk perkembangan impor Maluku pada bulan Juni 2018 yang mencapai 43,08 juta dolar AS terjadi peningkatan sekitar 11,74 persen dibanding impor bulan Mei 2018 sebesar 8,55 juta dolar AS.
Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-Juni 2018 mencapai 254,14 juta dolar AS atau meningkat 80,37 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
"Komoditi migas yang diimpor pada periode Januari-Juni adalah komoditi bahan bakar mineral yakni minyak ringan dan preparatnya-tidak dicampur, minyak ringan dan preparatnya dari RON-tidak dicampur, minyak bahan bakar dan bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mempunyai titik nyala 23 derajat selsius atau lebih.
Dumangar menambahkan, pada bulan Juni 2018 impor Maluku berasal dari Singapura sebesar 43,08 juta dolar AS atau meningkat 24,90 persen, dibanding bulan Mei 2018.
Aktifitas impor Maluku periode Januari-Juni 2018 sangat tergantung pada negara-negara ASEAN yakni Singapura dan Malaysia dengan nilai impor mencapai 232,37 juta dolar AS. Pada periode ini selain negara anggota ASEAN, impor juga berasal dari negara Jerman senilai 21,76 juta dolar AS. (MP-3)