Mercy Barends: Peluk Reza Mangar, Bagai Peluk Keterpurukan Aru

Ambon, Malukupost.com - Ada satu adegan kecil namun paling berkesan, ketika Mercy Barends memeluk Muhammad Reza Mangar (13), di ruang kerjanya, Gedung DPR RI Senayan, Jumat (24/8).  Bocah pemanjat tiang bendera itu membuat pikiran Mercy mengembara kembali ke kampung halaman nun jauh di Aru.

"Rasanya seperti jantung dan dada sebagai perempuan Aru mau putus," kata Mercy dalam wawancara dengan Media Online Maluku Post yang menghubunginya dari Ambon, malam ini.

Mercy mengaku, setelah rombongan Reza meninggalkan ruang kerjanya, matanya terus berkaca-kaca.  Dia teringat segala sesuatu tentang Aru.

"Melihat dan memeluk Reza seperti melihat dan memeluk keterpurukan anak-anak Aru yang lain, yang juga mengalami nasib serupa. Reza telah mewakili fakta sosial di Aru, mewakili cendrawasih-cendrawasih muda yang mati muda karena dibantai nasib," papar Mercy.

Meskipun terharu dan miris mengenangkan saudara-saudaranya di Aru, Mercy juga melihat ada berkas cahaya untuk masa depan.  Dia berpikir, semua yang terpuruk itu harus segera diselamatkan.

Dia mengaku melihat ada binar-binar di mata Reza ketika ditanya kelak besar mau jadi apa, Reza menjawab dengan suara lantang, 

"Reza jawab, mau jadi tentara, Ibu," kata Mercy mengulang ucapan Reza.

Mercy berharap, semoga cenderawasih-cendrawasih muda Aru bisa menatap masa depan tanpa ragu, sebagaimana yang diperlihatkan Reza.

"Semoga kepak sayapnya menjadi kuat dan kokoh membelah langit biru," ujar Mercy optimis.

Menurut Mercy, munculnya bocah Reza ke permukaan, menjadi refleksi kritis bagi semua pemangku kebijakan di semua level untuk menata ulang pendidikan dan masalah kemiskinan.  Bukan hanya di Aru melainkan di seluruh Maluku. 

"Reza menjadi turning point dan agen perubahan untuk mengangkat keterpurukan di Aru dan Maluku," pungkas Mercy. (Rudi  Fofid/Malukupost)

Subscribe to receive free email updates: