Ini Penyebab Terkendalanya Pengembangan Pelabuhan Saumlaki

Saumlaki, Malukupost.com - Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Saumlaki, Ferra J. Alfaris menyatakan pengembangan pelabuhan Saumlaki, khususnya perpanjangan dermaga, belum bisa dilaksanakan karena belum memiliki hasil studi Detail Engineering Design (DED, rancang bangun dari konsultan konstruksi).
Saumlaki, Malukupost.com - Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Saumlaki, Ferra J. Alfaris menyatakan pengembangan pelabuhan Saumlaki, khususnya perpanjangan dermaga, belum bisa dilaksanakan karena belum memiliki hasil studi Detail Engineering Design (DED, rancang bangun dari konsultan konstruksi).

"Sesuai rencana perpanjangan dermaga sepanjang 36 meter, namun terkait belum adanya DED jadi di pending (tunda) sampai nanti ada DED dulu baru dilakukan pembangunan," katanya.

Menurut Ferra, syarat ini disampaikan oleh Direktur Kepelabuhanan pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu.

Sehubungan dengan itu, Direktur Kepelabuhanan telah menunjuk PT. Agusta Primakarsa sebagai penyedia jasa konsultasi, melakukan survey lapangan dan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penyusunan studi DED fasilitas pelabuhan Saumlaki.

Kami telah menerima surat dari Direktur Kepelabuhanan tentang pemberitahuan survey yang dilaksanakan dalam minggu ini oleh PT. Agusta Primakarsa sebagai konsultan, dan kami diminta untuk menyiapkan data fasilitas eksisting, operasional pelabuhan data terkait lainnya yang dibutuhkan dalam penyusunan studi," katanya.

Ferra menyebutkan bahwa kondisi dermaga Saumlaki saat ini yang berkapasitas 240 x 8 x 12 meter hanya bisa menampung satu kapal penumpang Pelni dan kapal cargo sehingga belum bisa maksimal melayani sejumlah kapal yang singgah di dermaga itu. Padahal setiap saat terjadi peningkatan jumlah kunjungan kapal dan penumpang.

"Kondisi ini sangat mempengaruhi proses bongkar muat, apalagi ada kapal tol laut yang masuk. Kalau kapal tol laut masuk dan sementara ada kegiatan bongkar kan tidak mungkin keluar. Contoh kasus, ada dua kapal Pelni yang masuk yakni Sirimau dan Pangrango sementara kapal Tol Laut sedang sandar. Akibatnya ada kapal yang berlabuh, termasuk kapal Sabuk Nusantara," tambahnya.

Kondisi pelabuhan Saumlaki saat ini masih akan terjadi hingga tahun 2020, karena setelah ada hasil studi DED barulah diusulkan rencana pengembangan pelabuhan Saumlaki untuk dianggarkan dalam anggaran belanja.

Kondisi eksisting pelabuhan Saumlaki saat ini memiliki sejumlah fasilitas seperti lapangan penumpukan seluas 50x100 m2, terminal penumpang seluas 439 m2, gudang, gedung kantor dan sarana penunjang kantor seperti 1 unit reach steker dan crane mobile, serta tiga unit forklift. (MP-3)

Subscribe to receive free email updates: