Kegiatan yang dikoordinasi BPJS Kesehatan itu dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kota Ambon A.G Latuheru dan ditandai dengan melepas balon ke udara.
Menurut dia, kesehatan jauh lebih mahal daripada harta yang dimiliki. Berapa banyak harta dalam bentuk apapun tidak sebanding dengan kesehatan karena nilainya lebih besar.
"Jika kita sakit, apa yang ada di rumah tidak punya arti apa-apa, harta kita timbun sebanyak mungkin, tetapi kalau kita sakit semuanya tidak bisa kita manfaatkan," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, semua harus menjaga kesehatan sejak dini, sebab menjaga kesehatan itu jauh lebih susah. "Karena itu saya imbau apa yang dilaksanakan BPJS Kesehatan ini mestinya harus kita sebarkan kepada seluruh anggota keluarga," katanya.
Jika itu bisa dilakukan, katanya, semua turut membantu program BPJS Kesehatan, gotong royong saling menolong. Kalau banyak yang sehat, BPJS Kesehatan aman, dan sebaliknya, kalau banyak yang sakit, BPJS Kesehatan juga menjadi susah.
"Dalam rangka menyambut Asian Games XVIII sekaligus merayakan HUT ke-50 BPJS Kesehatan, kami menyelenggarakan senam sehat kolosal 18.8.18 peserta JKN-KIS," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, katanya, BPJS Kesehatan ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya untuk menerapkan pola hidup sehat.
"Cukup dengan senam rutin setiap pagi, kita sudah bisa meningkatkan kebugaran dan sistem imun kita, sehingga tidak mudah sakit," ucapnya.
Dia mengatakan sampai 20 Juli 2018, ada 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 22.322 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek, dan 1.078 optik. (MP-2)