Rahayaan : “Kita bangun rumah Tuhan dulu maka yang lain akan ikut dengan sendirinya”
Tual, Malukupost.com - Wali Kota Tual Adam Rahayaan, Sabtu (1/7) meletakkan batu pertama pembangunan gedung Gereja St. Paulus Stasi Ngadi, Paroki Tual.Walikota Tual, Adam Rahayaan, dalam sambutannya mengatakan, peletakkan batu pertama ini adalah sebuah awal dari pergumulan panjang dari umat di stasi ini kedepan, untuk selangkah demi selangkah mulai membangun sebuah rumah untuk Tuhan.
“Peletakan batu pertama ini juga merupakan perwujudan dari sebuah komitmen bersama untuk secara bersama bahu membahu membangun untuk Tuhan dan kepentingan pelayanan umat,” ujarnya.
Menurut Rahayaan, pembangunan sebuah gedung gereja dalam keyakinan iman kristiani bukanlah sebuah peristiwa pembangunan biasa tetapi sesungguhnya adalah sebuah proses spiritual dalam pergumulan dan pembentukan iman serta jati diri sebagai orang percaya.
“Gedung gereja tidak hanya dipandang sebagai sebuah bangunan fisik belaka, akan tetapi lebih daripada itu gereja adalah tempat untuk bersekutu, memuji dan menyembah serta memuliakan nama Tuhan,” ungkapnya.
Rahayaan katakan, hal ini tentu terlaksana dalam sebuah keyakinan bersama bahwa pembangunan ini atas pimpinan Tuhan sendiri, sebab dengan mengandalkan kemampuan sebagai manusia belum tentu dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.
“Pembangunan gedung gereja adalah juga sebuah proses besar untuk membentuk semangat kebersamaan, kerjasama, partisipasi dan tanggung jawab bersama dalam umat. Semangat bersekutu dalam kebersamaan seperti itulah yang diharapkan dapat diterapkan dan diwujudkan dalam proses pembangunan bidang lainnya di daerah ini,” imbuhnya.
Dijelaskan Rahayaan, dari perspektif pemerintahan, pembangunan sarana peribadatan seperti ini juga mutlak diperlukan sebagai pembinaan manusia kota Tual yang religius dan berkualitas, hal mana sejalan dengan visi dan misi pembangunan Kota Tual Tahun 2013-2018 yaitu Terwujudnya Kota Tual yang Mandiri, Aman, Tertib, Religius, Ekonomi Kerakyatan dan Nasionalis pada Tahun 2018 berbasis Potensi Sumber Daya Manusia, Perikanan dan Kelautan. Sejalan dengan visi pembangunan tersebut maka Pemerintah Kota Tual sampai dan dengan saat ini tetap menaruh perhatian khusus terhadap kegiatan pembangunan sarana ibadah untuk semua agama yang hidup dan berkembang di Kota Tual melalui bantuan keagamaan.
“Alokasi dana bantuan pembangunan sarana peribadatan tersebut tidak lain adalah bukti konsistensi pemerintah daerah terhadap komitmen pembangunan bidang keagamaan di daerah ini,” katanya.
Rahayaan menambahkan, atas nama pemerintah daerah Kota Tual, dirinya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara peletakan batu pertama ini.
“Apalagi saat ini kebutuhan pelayanan umat telah memberikan dorongan untuk perlunya penyediaan sarana dan prasarana fasilitas keagamaan dalam rangka pelaksanaan ibadah yang lebih memadai, sehingga semakin giat dan bergairah dalam menjalankan dan mengamalkan ajaran agama dan keyakinannya,” tandasnya.
Rahayaan berharap, pembangunan gedung gereja baru Gereja Katolik St Paulus Stasi Ngadi ini juga mendapat dukungan dan partisipasi aktif dari umat muslim desa Ngadi, sebagaimana telah ditunjukkan melalui hidup bersama yang rukun dan damai hingga saat ini.
“Kita bangun kota Tual ini kita mulai dari rumah Tuhan dulu, kita bereskan rumah Tuhan dulu karena dari situlah tempat pembinaan umat sehingga kehidupan ini penuh dengan rasa bersatu dan berkualitas keimanannya maka yang lain akan ikut dengan sendirinya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja St. Paulus Stasi Ngadi, Rika Renwarin-Wemaf mengatakan ada dua hal yang mendasari program tersebut, yakni gedung gereja yang selama ini dipakai umat sudah tidak layak lagi karena banyak bagian konstruksi kayu yang sudah lapuk.
"Kedua, gedung gereja sudah tidak lagi mampu menampung umat sehingga setiap hari Minggu dan hari-hari besar, banyak umat terpaksa berdiri di luar," katanya.
Ia juga menyatakan, tujuan pembangunan gereja tersebut adalah penyediaan sarana peribadatan umat Katolik stasi Ngadi serta memperindah tata kota dan desa, karena desa Ngadi adalah ikonnya pintu masuk wisata Kota Tual.
"Ke depan, Gereja St. Paulus Ngadi akan dijadikan Gereja religi bagi wisatawan yang akan berkunjung ke daerah itu," katanya. (MP-15)