Lokasi Transaksi Emas Di Ambon Sepi

Ambon, Malukupost.com - Lokasi tempat berlangsungnya transaksi emas yang dilakukan para pedagang pinggiran di emperan depan pertokoan Matahari Ambon Plaza di Jalan J Latuharhary maupun di depan Kantor Pegadaian Cabang Ambon, kawasan Tanah Tinggi, Kota Ambon masih sepi. "Lokasi transaksi emas pinggiran masih sepi, teman-teman yang selalu menekuni usaha ini juga belum terlihat, biasanya berjejeran di sepanjang trotoar depan pertokoan, namun belum terlihat sampai hari ini, yang ada hanya satu dua orang saja," kata Wawan, perajin emas di emperan toko Sariwangi, Jumat (30/6).
Ambon, Malukupost.com - Lokasi tempat berlangsungnya transaksi emas yang dilakukan para pedagang pinggiran di emperan depan pertokoan Matahari Ambon Plaza di Jalan J Latuharhary maupun di depan Kantor Pegadaian Cabang Ambon, kawasan Tanah Tinggi, Kota Ambon masih sepi.

"Lokasi transaksi emas pinggiran masih sepi, teman-teman yang selalu menekuni usaha ini juga belum terlihat, biasanya berjejeran di sepanjang trotoar depan pertokoan, namun belum terlihat sampai hari ini, yang ada hanya satu dua orang saja," kata Wawan, perajin emas di emperan toko Sariwangi, Jumat (30/6).

Mungkin saja, lanjutnya, mereka masih di kampung halaman merayakan Idul Fitri bersama keluarga atau mengunjungi sanak keluarga mereka sehingga belum kembali ke Ambon untuk mengembangkan usaha.

Dia mengatakan, pada dasarnya mereka belum kembali beraktivitas sebab sudah paham betul situasi di Kota Ambon seusai lebaran masih sepi pembeli atau yang menjual emas.

"Walau demikian, sejak hari kemarin sudah berhasil membeli enam gram emas dari masyarakat yang datang menjual," katanya.

Ia membeli dengan harga Rp430.000 per gram, lanjutnya, sebab memang emas perhiasan cincin itu masih utuh.

Dia mengatakan, cincin emas yang dibeli ini nantinya setelah dicuci dan kelihatan seperti baru kembali akan dijual lagi kepada masyarakat yang ingin membeli dengan harga Rp490.000 per gram, masih jauh di bawah harga toko emas sekarang ini mencapai Rp560.000 per gram," ujarnya pula.

Ditanya situasi sebelum perayaan Idul Fitri, Wawan mengatakan, kebanyakan warga yang datang hanya meminta perhiasannya dicuci atau disambung (solder) karena patah.

Hal itu sudah terbiasa setiap saat perayaan hari-hari besar keagamaan dan sangat menguntungkan teman-teman yang membuka order solder, mengingat kegiatan solder bermacam-macam tergantung dari tingkat kerusakannya dengan biaya mulai dari Rp15.000 hingga Rp20.000.

Wawan yang bermukim di kawasan Kebun Cengkih, Desa Batu Merah mengatakan, pembelian emas perhiasan tergantung tingkat kerusakan emas perhiasan yang akan dijual.

"Selama ini ada saja warga yang langsung menjual emasnya baik gelang, cincin, dan kalung yang sudah rusak atau patah, mereka tidak memperbaikinya sebelum dijual," ujarnya pula.

Dia menyebutkan, emas perhiasan patah satu titik dibeli dengan harga Rp360.000/ gram. Sedangkan emas perhiasan masih utuh Rp430.000/ gram.

Dia menjelaskan perhiasan emas seperti itu biasanya tidak langsung dijual kembali kepada konsumen, tetapi diperbaiki lagi sebelum dijual kembali.

"Kalau dibeli dari warga dengan harga Rp430.000 per gram dan dijual lagi dengan harga Rp490.000 per gram, masih jauh di bawah harga toko emas sekarang ini mencapai Rp560.000 per gram," ujarnya pula. (MP-4)

Subscribe to receive free email updates: