Laman Haaretz melaporkan, Sabtu (17/6), kabar itu juga semakin menguatkan dugaan bahwa hubungan kerja sama dengan Israel ini turut berperan dalam keputusan Saudi dan Liga Arab yang memutus hubungan dengan Qatar dan meminta negara itu menyetop sokongan kepada Hamas.
Namun menurut laporan, Palestina menentang kerja sama ini lantaran khawatir pemulihan hubungan Arab dan Israel akan mengabaikan pendirian negara Palestina.
Pada Mei lalu The Wall Street Journal melaporkan Saudi telah merampungkan proposal untuk mengajukan pemulihan hubungan diplomatik dengan Israel jika pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersedia memberi sinyal positif terhadap perdamaian dengan Palestina, seperti menghentikan pembangunan pemukiman di Tepi Barat dan melonggarkan aturan perdagangan di Jalur Gaza. [bmw/merdeka]