Wakil Ketua DPD PDIP, Efert Kermite dalam sambutannya, mengatakan melalui perayaan HUT ke-44 ini, seluruh kader PDIP mendapat semangat baru untuk mempengaruhi keberadaan partai. Mengingat masyarakat Maluku telah memberikan kepercayaan kepada PDIP untuk bertarung dan menjadi pemimpin.
“Untuk perayaan sendiri semua dipusatkan di Jakarta, yang dihadiri Ketua, Sekretaris dan bendahara baik itu DPD maupun DPC seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua bidang politik, hukum dan keamanan DPD PDIP Maluku, Benhur Watubun menegaskan dalam kebiasaan partai 10 Januari merupakan pencanangan, secara nasional dipusatkan di Jakarta, sedangkan daerah hanya menyelenggarakan syukuran.
“Walaupun demikian, kebiasaan PDIP setiap tahun ada agenda perayaan HUT yang dilakukan dalam tiga sampai empat bulan kedepan, dan untuk agenda pasca pencanangan DPD maupun DPC menunggu agenda-agenda utama yang disepakati di tingkat nasional, dan secara serentak baru dilakukan di seluruh daerah di Indonesia, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” tandasnya.
Dijelaskan Watubun, pilkada hanya merupakan satu elemen kecil dari seluruh proses politik, tetapi negara saat ini sementara menghadapi ancaman baik itu internal maupun eksternal yang mulai menggerogoti negara. Sehingga perayaan tahun ini dipusatkan di Jakarta.
“Perayaan dipusatkan di Jakarta, bukan karena daerah ditinggalkan tetapi konsolidasi kekuatan secara nasional harus utuh, tidak saja untuk Pilkada tetapi untuk mempertahankan kesatuan NKRI dari ancaman, antara lain makar dan lain sebagainya,”pungkasnya.
Watubun menambahkan, menjaga keutuhan dalam mempertahankan NKRI merupakan prinsip utama PDIP dan menjadi bagian penting dari pada arahan bung tomo. Karena tema perayaan HUT PDIP tahun ini “Rumah Kebangsaan Untuk Indonesia Raya”.
“Sesuai arahan Ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri rumah bahwa kebangsaan bukan untuk kaum nasionalis tapi untuk Indonesia raya. Karena itu PDIP membuka diri untuk bersama seluruh elemen masyarakat berjuang untuk mempertahankan NKRI dalam wujudkan cita-cita trisakti, berdaulat di bidang politik, berkarier di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan, tandasnya. (MP-7)