“Kita harapkan kedepan dengan ekonomi semakin kondusif investor bisa datang untuk berinvestasi di Maluku terutama di sektor industri. Untuk itu, kedepan kita akan kembangkan sektor industri. Sehingga ada satu keseimbangan antara sektor primer, sekunder dan sosial. Mengingat saat ini yang paling dominan ada di sektor dan sosial, semestinya sektor-sektor lain sebagai penumpang sektor primer,”ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Hamin Bin Tahir di Ambon, Kamis (5/1).
Menurut Bin Tahir, sektor produktif juga berpengaruh terhadap angka pengangguran dan kemiskinan, sehingga kedepan konsep akan lebih mengarah pada pemberdayaan masyarakat secara ekonomi.
“Hasil produksi langsung diekspor, untuk berapa banyak dan korelasinya dengan lapangan kerja. Tergantung investor yang datang memberikan nilai tambah untuk produksi, tentunya membuka lapangan kerja baru dan menciptakan pendapatan baru,”ucapnya.
Dijelaskan Bin Tahir, hal ini berpengaruh terhadap keseimbangan kontribusi perekonomian. Namun jika hanya sektor primer pertanian dikembangkan tinggi, sedangkan sektor jasa langsung ekspor tanpa dibarengi di sektor industri otomatis akan terjadi stagnan dalam rangka membuka lapangan kerja, sekaligus menanggulangi kemiskinan.
“Upaya penanggulangan kemiskinan bukan hanya berpatokan terhadap hal-hal tersebut, namun bisa melalui program pemberdayaan koperasi, pembangunan lingkungan dan perumahan,” tandasnya.
Bin Tahir menambahkan, nantinya juga ada ukuran-ukuran dalam perhitungan ekonomi terhadap komoditi-komoditi yang dikembangkan untuk dijadikan sebagai prioritas, tergantung keunggulan komoditi sesuai potensi lahan yang ada. (MP-7)