"Sampai saat ini saya tidak pernah memikirkan sedikitpun untuk terlibat dalam persoalan politik, apalagi sampai mencalonkan diri sebagai Gubernur dalam Pilkada 2019 nanti. Karena itu, tidak benar jika ada informasi bahwa saya akan merebut posisi pimpinan Daerah Provinsi Maluku melawan kader-kader politik yang ada di Maluku," tegas Murad usai pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhamad, di Ambon, Selasa(10/1).
Menurut Murad, masa kepemimpinannya sebagai Kakor Brimob akan berakhir pada 2019 mendatang, akan tetapi menjadi Gubernur Maluku bukan menjadi target karirnya kedepan.
“Saya berharap, akan mendapatkan kenaikan pangkat di Jajaran Kepolisian sebagai Komisaris Jendral (Komjen) oleh Kepala Polisi Republik Indonesia pada 2019 nanti,” ujarnya.
Murad menambahkan, saat ini banyak masyarakat yang telah meminta kepada dirinya untuk turut bertanding dalam pesta demokrasi dimaksud. Akan tetapi, dirinya belum memiliki niat sedikit pun untuk terlibat dalam persoalan politik.
"Sebaiknya kesempatan terlibat dalam pesta demokrasi 2019 nanti, diberikan saja kepada orang-orang yang berkecimpung dalam dunia politik. Kita yang berada di luar jalur politik jangan lagi melibatkan diri dalam pertarungan-pertarungan seperti itu. Sekalipun saya diminta oleh masyarakat, tetapi belum ada niat dari diri saya untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan seperti itu," ungkapnya.
Dirinya berharap, tidak ada lagi isu-isu yang menyebar tentang keterlibatannya sebagai calon Gubernur Maluku 2019 nanti. (MP-8)