Hargai Cabai Meroket, DPR Soroti Sinergitas antar Lembaga dan Kementerian




BONEPOS, JAKARTA - Kenaikan harga cabai yang meroket membuat masyarakat harus merogoh kantongnya lebih dalam karena harga cabai mencapai Rp 150 ribu. Kenaikan harga cabai yang begitu fantastis ini membuat anggota Komisi IV Sulaeman L Hamzah angkat bicara.

Ia mengatakan, kenaikan harga komoditas dipengaruhi berbagai faktor. Khusus dengan kenaikan cabai, ia memperkirakan kenaikannya karena  cuaca hujan yang terus turun dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Alhasil cabai yang siap panen pun mengalami pembusukan. Otomatis kuantitas cabai yang bisa dijual lebih sedikit ketimbang kebutuhan pasar.

Menurut anggota DPR asal Papua ini, sebenarnya bisa disiasati. Kementerian terkait selaku pelaksana teknis tentunya harus mengusahakan harga cabai ini bisa stabil melalui berbagai macam cara.

"Kuncinya adalah sinergi antar kementerian dan lembaga agar program stabilisasi harga dan proses suply chain managementnya berjalan sesuai dengan rencana," tuturnya.

“Sebagus apapun target pemerintah jika tidak ditunjang dengan sinergi kerja antar kementerian dan lembaga akan sia-sia. Keberhasilan pengendalian harga cabai misalnya, itu bukan hanya dominasi kerja kementerian pertanian, tapi juga kementerian dan lembaga negara lainnya," paparnya saat diwawancara di ruang kerjanya, Kamis 12 Januari 2017.

Faktor cuaca, menurut Sulaeman, sebenarnya Kementerian Pertanian bisa memprediksikan hal tersebut dengan berkoordinasi dengan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jauh-jauh hari.

"Sehingga perencanaan dari Kementerian untuk seluruh target pencapain terhadap komoditas pertanian mempertimbangan kondisi cuaca. Dengan begitu tidak akan ada yang namanya kenaikan harga jika semua prediksi dihitung termasuk datangnya musim hujan,"pungkasnya.


PEWARTA : ILHAM ISKANDAR
EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2016

Subscribe to receive free email updates: