Wajar jika akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon di bawah kepemimpinan Richard Louhenapessy dan Sam Latuconsina mendeklarasikan Ambon sebagai Kota Musik (Ambon City of Music) di Indonesia.
Sayangnya, konsep itu belum terasa paripurna jika Pemkot Ambon belum mengonsepkan hal serupa, yakni Ambon sebagai Kota Sepakbola (Ambon City of Soccer). Apa alasannya?
Memang saat ini tak ada satupun klub asal Ambon yang berlaga di Liga Super Indonesia atau kasta tertinggi sepakbola nasional. Tetapi menariknya, dari tahun ke tahun selalu saja ada lebih kurang 3-4 pemain asal atau (berdarah) Ambon yang memperkuat timnas Indonesia di pelbagai event, seperti Sea Games, Piala AFF dan sebagainya.
Cerita soal kiprah Stefano Lilipaly, Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu bersama timnas Indonesia di Piala AFF Suzuki 2016 sangat mengagumkan. Apalagi, gol Lilipaly dan penalti Lestusen yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2 ketika Indonesia menghadapi Vietnam di Hanoi, Rabu, 7Desember lalu, ikut mengangkat Garuda terbang ke final Piala AFF Suzuki 2016 menghadapi Thailand pada 14 Desember (kandang/home) dan 19 Desember (tandang/away).
Di masa kompetisi Perserikatan PSSI, 1979 hingga 1994, Persatuan Sepakbola Ambon (PSA) dianggap sebagai tim berkualitas meski belum pernah mengecap juara nasional di kompetisi semi profesional. Dari PSA pula selalu lahir pemain-pemain andal yang menjadi tulang punggung timnas, seperti Bertje Mattulapelwa, Simson Rumahpassal, Jacob Sihasale, Dony Latupeirissa, Rocky Poetiray, dan lain-lain.
Ini merupakan tantangan bagi siapa yang bakal terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Ambon periode 2017-2022 mendatang. Sepanjang belum ada konsep: “Satu kampung, satu lapangan”, bergulirnya kompetisi tahunan PSA, stadion representatif di Ambon, dan kebijakan lain yang bertujuan membangkitkan persepakbolaan di kota ini, percuma Ambon punya wali kota dan wawali yang hanya jawara retorika. Perlu keberanian para praktisi sepakbola untuk menggugah masyarakat Ambon agar memilih sosok pemimpin yang mampu mewujudkan “Ambon City of Soccer”. Setuju?
(RONY SAMLOY)