Bupati Maluku Tenggara dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Maluku Tenggara, Petrus Beruatwarin, mengatakan melalui momen yang baik ini pengembangan ilmu pengetahuan khususnya berkaitan dengan konservasi biota laut secara berkelanjutan dapat terwujud di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.
Menurutnya, Pemda Maluku Tenggara dan DPRD Maluku Tenggara dalam RPJM Daerah Tahun 2013-2018 senantiasa mendorong pemanfaatan potensi-potensi daerah yang tentu berbasis pada kelestarian dan keberlanjutan,
“Yang didalamnya turut memperhatikan potensi kelautan dan perikanan serta pariwisata bahari yang memang menjadi potensi unggulan di Kabupaten Maluku Tenggara,” ujarnya.
Dijelaskan Beruatwarin, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melakukan studi dan kajian ilmiah dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi dan membuat rencana kerja tahunan untuk melakukan pengembangan kawasan konservasi perairan di Kabupaten Maluku Tenggara, jelasnya.
“Kita punya kawasan konservasi di kawasan barat pulau Kei Kecil, itu sudah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Beruatwarin katakan, langkah strategis ini lahir dari kesadaran tentang perlunya pengelolaan yang efektif dan efisien di tengah ancaman degradasi sumber daya pesisir dan laut serta habitatnya yang semakin memprihatinkan akibat tekanan pemanfaatan yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan.
“Nah ini adalah akibat kerusakan ekosistem oleh ulah manusia, oleh karena itu diminta untuk LIPI juga bekerjasama dengan instansi terkait terutama yang berkaitan dengan pengawasan dan media lingkup penegakan hukum untuk bisa menjaga kelestarian sumber daya laut dan pesisir,” ungkapnya
Pada tahun 2015 lalu, lanjut Beruatwarin bahwa telah diresmikan juga Maluku Tenggara Agro Marrine Technopack antara LIPI dan Pemda Kabupaten Maluku Tenggara, yang mana dimulai dengan 2 komunitas unggulan yaitu komunitas rumput laut dan enbal (singkong. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu bertujuan untuk mewujudkan Kei sebagai poros maritim potensial, yang diarahkan untuk menyelaraskan hasil penelitian pengembangan yang disesuaikan dengan produk unggulan daerah, kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis.
“Jadi prodduk unggulan daerah itu adalah rumput laut dan enbal, dan di Maluku Tenggara ini juga memiliki clusster pengembangan yang berkaitan dengan potensi rumput laut dan singkong,” ujar Beruatwarin
Beruatwarin menambahkan, tujuan pelaksanaan Expo Expo (Pameran) Pusat Desiminasi Loka Konservasi Biota Laut adalah untuk memasyarakatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan oleh LIPI Maluku Tenggara serta untuk mensinergikan penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan oleh LIPI Maluku Tenggara khususnya UPT Loka Konservasi Biota Laut Tual yang berkedudukan di Kabupaten Maluku Tenggara dengan kebutuhan Pemda Maluku Tenggara dalam rangka menjawab permasalahan yang dihadapi oleh pemangku kepentingan.
“Saya sungguh berharap, semoga melalui kegiatan yang sangat strategis dan penting ini banyak manfaat yang bisa diperoleh lebih khusus bagi kelompok usaha kecil dalam memanfaatkan potensi kelautan secara bijak dan berkelanjutan termasuk di dalam pengambilan keputusan-keputusan perencanaan. jadi saya harapkan kegiatan ini dari BAPEDA juga harus hadir dalam kegiatan ini, kepala Bapeda atau sekretaris harus hadir dalam kegiatan seperti ini, jangan mengutus staf biasa,” pungkasnya.
Diungkapkan Beruatwarin, LIPI telah membantu masyarakat Malra dalam memberikan alternatif potensi kelautan yang dimiliki melalui UPT Loka Konservasi Biota Laut Tual dan dirinya yakin bahwa keberhasilan Maluku Tenggara ada di Laut.
“Olehnya itu, agar pengelolaan yang baik modern dan berkualitas akan menghasilkan peningkatan sektor perekonomian secara signifikan karena ikan dan hasil laut lain merupakan makhluk hidup yang dapat diperbaharui,” tegasnya.
Sekedar diketahui, Kegiatan Pembukaan Expo (Pameran) Pusat Desiminasi Loka Konservasi Biota Laut yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kabupaten Maluku Tenggara tersebut dihadiri Kepala Pusat Oseanografi, Kepala UPT Loka Konservasi Biota Laut Maluku Tenggara, unsur SKPD, Camat, kepala-kepala ohoi, Ketua Tim Penggerak PKK Maluku Tenggara, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Maluku Tenggara, UMKM binaan, pelajar dan masyarakat, sedangkan pelaksanaan Expo (pameran) akan berlangsung sampai tanggal 15 Desember 2016. (MP-15)