"Dipastikan debat pasangan calon Pilwakot akan dilakukan 10 Desember mendatang di Baileo Siwalima Karang Panjang Ambon. Waktu tersebut mengalami kemunduran dari jadwal awal 5 Desember 2016," kata Ketua KPU kota Ambon Marthinus Kainama di Ambon, Rabu (7/12).
Ia telah menyurati Universitas Pattimura untuk meminta kesediaan sejumlah dosen untuk menjadi moderator.
Setidaknya ada tiga dosen yang akan diminta menjadi moderator dalam debat pasangan calon tersebut yang berasal dari Fakultas Hukum, FISIP dan Fakultas Ekonomi.
"Kita berharap dalam waktu dekat bisa mendapatkan jawaban kesiapan menjadi moderator, karena untuk teknis lainnya sementara dipersiapkan oleh KPU. Nantinya moderator yang telah ditunjuk akan menyusun pertanyaan yang akan digunakan dalam debat tersebut," katanya.
Marthinus menjelaskan setidaknya ada enam materi yang nantinya akan dibahas dalam debat kandidat tersebut, diantaranya bagaimana konsep walikota memajukan daerah, upaya percepatan pembangunan dan bagaimana upaya untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Seluruh materi debat publik tersebut saat ini sedang mempersiapkan materi yang akan diberikan kepada tim ahli dari berbagai disiplin ilmu," ujarnya.
Selain pertanyaan dari moderator warga Kota Ambon juga dapat mengirimkan pertanyaan kepada KPU terkait dengan debat pasangan calon Pilwakot.
"Kami membuka kesempatan seluas-luasnya kepada warga kota Ambon yang ingin menyampaikan pertanyaan, silakan mengirim pertanyaan kepada KPU dengan menyertakan identitas diri, kemudian akan diseleksi barulah akan diserahkan kepada moderator nanti pada saat debat," ujarnya.
Diakuinya, debat pasangan calon Pilwakot ini akan dilaksanakan dua kali yang pertama pada 10 Desember 2016, sedangkan debat kedua akan berlangsung pada bulan Januari 2017.
Kedua pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Ambon yakni nomor urut satu pasangan Richard Louhenapessy-Syarif Hadler (Paparissa Baru) dan Paulus Kastanya-MAS Latuconsina (PANTAS) untuk nomor urut dua.