Bupati Malra, Anderias Rentanubun, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Muscab PKB tidak lain adalah sarana untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepengurusan lama, penyusunan program organisasi untuk 5 tahun kedepan dan pemilihan pengurus yang baru.
“Peserta Muscab dapat merenungkan dan mengevaluasi dengan kesungguhan tentang konsolidasi ideologi politik organisasi dan program-program nyata untuk kepentingan masyarakat,” ujarnta.
Dijelaskan Rentanubun, jati diri PKB dalam Raker DPP dan DPW, bahwa Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan pada tanggal 23 Juli 1998 sebagai partai terbuka yang dilahirkan oleh para ulama, bertekad untuk menerapkan nilai-nilai Islam Al Sunnah Wal Jamaah secara toleran, implisit dan moderat dalam format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Dalam konteks tersebut tentu memerlukan dukungan dan kerja keras, kerja ikhlas dan tuntas dari segenap potensi partai, sehingga kedepan PKB sebagai partai yang akan mampu mengemban amanah rakyat serta mendapat dukungan dan simpati dari rakyat,” ungkapnya.
Menurut Rentanubun, dalam pelaksanaan Muscab ini hendaknya tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan, hindari ketidakharmonisan antar kader, yang terpilih agar tetap mengakomodir yang belum berhasil, dan yang belum berhasil harus secara satria memberikan dukungan kepada yang mendapat kepercayaan.
“Jika kondisi ini dapat terbangun, maka program-program yang telah diamanatkan oleh partai PKB akan dapat terlaksana dengan baik, dan secara otomatis PKB akan mampu menyelesaikan tugas-tugas organisasi secara cepat dan tepat sasaran,” tandasnya.
Rentanubun katakan, sebagai pembina partai politik, dirinya mengingatkan agar PKB sebagai partai politik tetap bertumbuh pada nilai jati diri dan konsensus-konsensus dasar yang telah diletakkan oleh para pendiri Republik Indonesia dan para pendahulu kita, yang kita kenal ada 4 konsensus dasar (4 pilar kebangsaan) yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Dalam rangka pematangan kehidupan demokrasi di negeri ini marilah kita bangun kehidupan demokrasi yang baik. Roh dari demokrasi adalah kebebasan, tetapi kebebasan itu tetap dijaga dalam koridornya, demi kokohnya persatuan dan kesatuan di negeri ini,” tegasnya.
Diungkapkan Rentanubun, semua merindukan politik yang mulia, santun, tidak kotor dari kepentingan, tetapi yang dibutuhkan adalah jalan tercepat untuk kesejahteraan yang berpihak kepada rakyat.
“Politik yang berupaya meningkatkan kemaslahatan dunia dan akhirat, inilah yang disebut Rahmatan Lil Alamin,” imbuhnya.
Rentanubun juga mengajak kader dan simpatisan PKB untuk dapat meneladani apa yang telah diajarkan oleh KH. Abdurahman Wahid (Gusdur) sebagai pendiri PKB, tokoh pluralisme, Presiden Republik Indonesia ke-4, dan sebagai guru bangsa yang sangat dihormati yang menjunjung tinggi kemanusiaan.
“Kenapa di Papua sana, PKB menjadi partai yang besar, bahkan masyarakat papua juga sangat bersimpati kepada PKB ??, karena Gusdur sebagai magnet yang menyetujui nama Provinsi Papua menggantikan nama Provinsi Irian Jaya,” ungkapnya.
Rentanubun berharap, PKB yang Laitaallah bisa membumikan politik Rahmatan Lil Alamin di Kabupaten Maluku Tenggara yang sama-sama dicintai.
“PKB merupakan salah satu organisasi sosial politik yang kontribusinya sudah sedemikian besar bagi bangsa dan negara Indonesia, utamanya dalam proses demokrasi dan demokratisasi, dan disisi lain kader-kader PKB di Kabupaten Maluku Tenggara juga telah memberikan kontribusi positif yang sangat berarti bagi pembangunan dan kemajuan di Kabupaten ini,” pungkasnya. (MP-15)