Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola melihat mesin pengolah coklat bantuan Ditjen Industri Agro di Rumah Coklat, Palu. (Kemenprin.go.id) |
Palu, Jurnalsulteng.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengundang investor dari dalam maupun luar negeri untuk membangun industri cokelat di daerah itu.
"Kita ini daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Abubakar Amahdali di Palu, Kamis (24/11/2016).
Ia menjamin para pengusaha yang masuk Sulteng, tidak akan pernah mengalami kekurangan bahan baku sebab seluruh kabupaten di provinsi ini memiliki areal tanaman kakao yang cukup luas.
Hanya saja, kata dia, selama ini belum ada satupun pengusaha dalam maupun luar negeri yang menanamkan investasinya di industri hilir di Sulteng, khususnya pengolahan biji kakao menjadi bahan makanan atau makanan jadi berupa cokelat.
Akibatnya, biji kakao Sulteng mengalir ke daerah lain seperti Makassar dan Surabaya, dalam bentuk gelondongan.
Karena itu, Pemprov Sulteng mengajak investor yang serius untuk menamamkan modalnya di daerah ini, karena kehadiran investor akan meningkatkan nilai tambah bagi derah dan masyarakat.
"Kalau ada investor yang mau melakukan investasi khususnya membangun pabrik cokelat di Sulteng, pemprov akan mendukungnya dengan menyediakan kemudahan mendapatkan izin dan juga lahan untuk pembuatan pabrik dimaksud," ujarnya.
Sulteng selama dua tahun ini sudah memiliki satu unit rumah cokelat dan puluhan pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) cokelat.
"Yang kita butuhkan sekarang ini ada industri cokelat berskala besar hadir di Provinsi Sulteng," kata Abubakar.
Menurut dia, jika Sulteng punya satu saja pabrik cokelat besar, niscaya ekonimi masyarakat akan meningkat lebih bagus dan juga pertumbuhan ekonomi daerah ini anak semakin berkembang pesat.
Sehingga visi Pemprov Sulteng di bawah kepemimpinan Gubernur Longki Djanggola yakni menjadi daerah yang maju, mandiri dan berdaya saing lewat pengembangan agroindustri akan lekas terwujud. [***]
Source; Antara