Menurut keterangan saksi, kebakaran tersebut terjadi sekitar jam 9 pagi dan membuat masyarakat di sekitar lokasi kejadian menjadi panik dan berhamburan keluar rumah, mengingat jarak rumah sangat dekat.
Berdasarkan pantauan, 6 unit mobil pemadam kebakaran masing-masing 4 unit dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tual dan 2 unit dari Kepolisian dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar dan nyaris membakar rumah-rumah warga sekitar.
Akibat padatnya rumah warga dan akses untuk sampai ke titik api cukup sulit, mengakibatkan petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan anggota Polisi dari Polres Maluku Tenggara harus bekerja ekstra untuk dapat memadamkan api tersebut.
Rumah warga yang terbakar tersebut milik Abdurahman Rumkel yang berada di belakang Gudang Dolog Tual habis terbakar beserta semua isinya.
Kepada media ini, Rumkel mengatakan, dirinya dan istrinya Asmiyati Rumkel, karena setiap pagi jam 6 pagi itu dia dan istri ke pasar, karena istrinya jualan nasi kuning, dirinya hanya tukang kayu dan batu.
“Kami bertiga bersama anak kami namanya Budi Rumkel, namun karena anak kami sudah berumah tangga dan tinggal sendiri, maka saya dan istri saya yang tinggal di rumah kami,” katanya.
Dijelaskan Rumkel, ketika sampai di pasar, dirinya mampir di warung kopi untuk minum kopi sebentar, dan setelah itu dirinya kembali ke tempat dimana dia dan teman-temannya (pekerja batu dan kayu) sering berkumpul.
“Setelah minum kopi, saya kembali ke tempat dimana saya dan teman-teman sering kumpul (tidak jauh dari rumah) sambil bercerita tentang pekerjaan kami selaku tukang kayu dan tukang batu,” ujarnya.
Rumkel katakan, selang beberapa saat kemudian dirinya mendengar ada orang berteriak kebakaran, mendengar hal itu dirinya langsung berdiri dan lari menuju arah terjadinya kebakaran itu. Ketika dirinya tiba di lokasi kejadian, ternyata itu rumahnya, dan api sudah berkobar nyalanya.
“Ketika saya sampai di lokasi, ternyata rumah saya yang terbakar dan api tersebut berasal dari depan rumah saya karena ketika saya tiba itu bagian depan rumah sudah habis terbakar, dan bagian belakang rumah (dapur) sisa sedikit dan tidak dapat diselamatkan lagi,” imbuhnya.
Melihat kondisi api yang berkobar tersebut, lanjut Rumkel bahwa dirinya tidak sempat menyelamatkan apapun dari dalam rumah karena saya datang rumah sudah terbakar habis sampai belakang.
“Saya dan istri saya hanya keluar dengan baju yang kami pakai ini saja, pakaian-pakaian kami yang dijemur di bagian depan (teras) semuanya habis dilalap api, semua barang yang ada di dalam rumah kami terbakar habis, termasuk ijasah anak kami dari SD hingga SMA semuanya habis terbakar,” ungkapnya dengan meneteskan airmata.
Akibat kebakaran ini, keluarga Bapak Abdurahman Rumkel dan istrinya Asmiyati Rumkel mengalami kerugian puluhan juta rupiah, dan kini korban beserta istrinya untuk sementara berada dan tinggal di Kantor Kelurahan Masrum Kota Tual.
“Masalah bantuan, kami hanya masyarakat kecil, terserah kepada pemerintah daerah dong saja, kalau sayang katong,” pungkasnya. (MP-15)