Russian Corner Segera Dibuka Di Unpatti

Ambon, Malukupost.com - Pusat studi kebudayaan dan pendidikan mengenai kehidupan masyarakat Rusia dan negaranya, Russian Corner, akan segera dibuka di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. "Kami sudah berkomitmen dengan Mr Vitaly Glinkin, Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia, untuk segera membuka Russian Corner agar mahasiswa dan masyarakat juga bisa mempelajari lebih banyak tentang negara mereka," kata Rektor Unpatti Prof MJ Sapteno, di Ambon, Kamis (24/11).
Ambon, Malukupost.com - Pusat studi kebudayaan dan pendidikan mengenai kehidupan masyarakat Rusia dan negaranya, Russian Corner, akan segera dibuka di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

"Kami sudah berkomitmen dengan Mr Vitaly Glinkin, Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia, untuk segera membuka Russian Corner agar mahasiswa dan masyarakat juga bisa mempelajari lebih banyak tentang negara mereka," kata Rektor Unpatti Prof MJ Sapteno, di Ambon, Kamis (24/11).

Ia mengatakan, dengan dibuka Russian Corner di Unpatti akan sangat membantu masyarakat di Maluku belajar tentang kehidupan sosial masyarakat di Rusia, informasi pendidikan, beasiswa dan program-program lainnya, terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang berminat melanjutkan pendidikan di negara beruang merah tersebut.

"Ini tentunya akan sangat membantu terkait hubungan kerja sama dalam pengembangan bidang pendidikan, masyarakat kita juga bisa saling mengenal satu sama lain," katanya lagi.

Menurut Sapteno, banyak pemuda Maluku yang berminat melanjutkan pendidikan di Rusia, tapi masih terkendala masalah bahasa dan aksara setempat yang berbeda.

Kendati Pemerintah Rusia menyiapkan program kursus selama satu tahun selama berada di Rusia bagi para calon mahasiswa, tapi akan lebih baik jika mereka sudah mendapatkan dasar-dasarnya terlebih dahulu di negara asalnya.

Karena itu, selain Russian Corner, Unpatti juga akan membuka tempat kursus belajar bahasa Rusia untuk mendukung proses pengembangan pendidikan dan program beasiswa yang disediakan oleh Pemerintah Rusia kepada pemuda Indonesia.

"Kami akan membuka kursus berbagai bahasa asing, seperti Inggris, Prancis, Mandarin, Jerman dan Rusia juga, tentunya ini untuk mendukung para pelajar dan mahasiswa yang ingin bersekolah di luar negeri," katanya lagi.

Menurutnya, hubungan kerja sama antara Unpatti dan Rusia telah dimulai sejak 1961, ketika Indonesia masih dipimpin Presiden Soekarno.

Saat itu, Pemerintah Russia menyumbangkan biaya dan peralatan untuk mendirikan gedung-gedung fakultas teknik yang semula dimaksudkan untuk pembangunan Fakultas Teknologi Ambon, tapi terhenti karena bantuan luar negeri dihentikan pada 1965.

Namun proyek tersebut tetap diusahakan untuk digunakan.

Dengan memanfaatkan gedung-gedung yang sudah selesai dibangun, dan peralatan-peralatan asal Rusia yang terinstalasi sehingga lebih memungkinkan untuk mengembangkan teknik perkapalan, para pemuda Maluku yang telah menyelesaikan pendidikan tekniknya di Rusia kemudian menggagas untuk menjadikan fakultas teknik yang fokus pada perkapalan.

"Bukan baru sekarang saja, hubungan kami dengan Rusia sudah dari dulu, bisa dilihat dari berdiri gedung-gedung Fakultas Teknik Unpatti yang merupakan sumbangsih dari Rusia," katanya pula. (MP-5)

Subscribe to receive free email updates: