Rekannya Dipukul Oknum Polisi, Jurnalis di Bone Gelar Aksi Solidaritas

Rekannya Dipukul Oknum Polisi, Jurnalis di Bone Gelar Aksi Solidaritas
Puluhan jurnalis dari berbagai media, baik cetak, elektronik dan online di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menggelar aksi solidaritas di bundaran jam kota Watampone, Sabtu 5 November 2016, siang tadi. (BONEPOS/CHOYS).
BONEPOS, BONE - Puluhan jurnalis dari berbagai media, baik cetak, elektronik dan online di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menggelar aksi solidaritas di bundaran jam kota Watampone, Sabtu 5 November 2016, siang tadi.

Aksi ini merupakan bentuk protes para jurnalis terkait insiden pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota Polisi Polres Sinjai terhadap Muh Syahidin, jurnalis surat kabar harian Berita Kota Makassar (BKM) yang bertugas di wilayah tersebut

BACA JUGA : Liput Demo Anti Ahok, Jurnalis di Sinjai Malah Dipukul Oknum Polisi

Dalam aksinya, para kuli tinta ini mendesak Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Anton Charliyan, memberikan sanksi tegas terhadap oknum Polisi yang melakukan pemukulan terhadap rekan jurnalis di Sinjai.

"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oleh oknum Polisi ini. Untuk itu, kami mendesak, Kapolda Sulsel, Kapolres Sinjai termasuk Kapolri agar mengusut tuntas kasus pemukulan ini dan memberi sanksi tegas," ujar Zainal, salah satu jurnalis di Bone.

Hal senada diungkapkan oleh jurnalis lainnya, Eka, dimana menurut dia aksi kekerasan terhadap jurnalis ini telah mencederai citra kepolisian selaku pengayom, dan pelindung masyarakat. Selain itu, apa yang telah dilakukan oleh oknum anggota Polisi tersebut telah melanggar UU Nomor 40 tahun 1999 tetang Pers.

"Ini mencederai citra Polisi selaku pengayom dan pelindung di Masyarakat. Insiden pemukulan ini telah melanggar UU Pers, untuk itu harus diusut tuntas," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, jurnalis surat kabar harian BKM, Muh Syahidin ini dipukul oleh oknum anggota Polisi saat tengah meliput aksi demo anti Basuki Tjhaja Purnama (Ahok) di gedung DPRD Sinjai, Kamis 4 November 2016 kemarin.

Jurnalis yang akrab disapa Didin ini mengaku dipukul pada bagian mata sebelah kirinya oleh oknum anggota Polisi saat terjadi bentrok antara polisi dan mahasiswa pendemo di halaman gedung DPRD setempat, selain itu juga Didin dilarang oleh Polisi untuk mengambil gambar.

Akibat dari kejadian itu, Didin harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai.

PEWARTA : CHOYS
EDITOR : RISWAN 
COPYRIGHT © BONEPOS 2016

Subscribe to receive free email updates: