Pangkoops II : Kondisi Lanud Dumatubun Langgur Memprihatinkan

Langgur, Malukupost.com - Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Angkatan Udara II, Marsekal Muda TNI. Umar Sugeng Haryono menilai kondisi Pangkalan Udara (Lanud) Dominicus Dumatubun, Langgur, kabupaten Maluku Tenggara sangat memprihatinkan. "Kondisi Lanud Dumatubun sangat memprihatinkan sekali, tetapi masih bisa digunakan untuk kepentingan-kepentingan TNI-AU," kata Marsda Umar Sugeng Haryono saat meninjau bandara tersebut, di Langgu, Selasa (8/11). Marsda Umar Sugeng menilai kendati kondisinya memprihatinkan, tetapi keberadaan Lanud tipe "D" tersebut berperan penting untuk mendukung operasional Komando Operasi TNI AU dalam rangka pengoperasian seluruh sumber daya yang ada meliputi pembinaan kesiapan operasi, administrasi dan logistik serta pengamanan dan pertahanan. Selain itu, keberadaan Lanud yang memiliki panjang landasan 1.300 meter dan lebar 30 meter tersebut juga dirasakan penting untuk menjaga potensi dirgantara di wilayah Maluku Tenggara, Kota Tual, Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru.
Langgur, Malukupost.com - Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Angkatan Udara II, Marsekal Muda TNI. Umar Sugeng Haryono menilai kondisi Pangkalan Udara (Lanud) Dominicus Dumatubun, Langgur, kabupaten Maluku Tenggara sangat memprihatinkan.

"Kondisi Lanud Dumatubun sangat memprihatinkan sekali, tetapi masih bisa digunakan untuk kepentingan-kepentingan TNI-AU," kata Marsda Umar Sugeng Haryono saat meninjau bandara tersebut, di Langgu, Selasa (8/11).

Marsda Umar Sugeng menilai kendati kondisinya memprihatinkan, tetapi keberadaan Lanud tipe "D" tersebut berperan penting untuk mendukung operasional Komando Operasi TNI AU dalam rangka pengoperasian seluruh sumber daya yang ada meliputi pembinaan kesiapan operasi, administrasi dan logistik serta pengamanan dan pertahanan.

Selain itu, keberadaan Lanud yang memiliki panjang landasan 1.300 meter dan lebar 30 meter tersebut juga dirasakan penting untuk menjaga potensi dirgantara di wilayah Maluku Tenggara, Kota Tual, Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru.

Karena itu, Marsda Umar Sugeng telah memerintahkan Komandan Lanud Dumatubun, Letkol Pnb Hantarno Edi Sasmoyo untuk menjaga aset yang dibangun Jepang tahun 1942 dan pernah berperan penting saat operasi pembebasan Irian Barat tahun 1961-1962 tersebut.

"Kami secepatnya akan melakukan perbaikan terhadap kondisi Lanud Dumatubun, terutama gedung kantor, mess serta rotasi personil, mengingat peran dan kedudukannya sangat strategis untuk menjaga wilayah di kawasan Timur Indonesia," ujar Marsda Umar Sugeng yang pernah bertugas di Lanud tersebut 15 tahun lalu.

Selain Lanud Dumatubun, Pangkoops Sugeng juga menunjau kondisi bandara Karel Satsuitubun di Desa Ibra, Kecamatan Kei Kecil, Maluku Tenggara yang merupakan bandara baru pengganti Lanud Dumatubun. Panjang landasan pacu bandara tersebut 1.600 meter dan lebar 30 meter.

Dia mengakui, kedatangannya di Maluku Tenggara menggunakan pesawat Boeing 737 (AI-7302) milik TNI-AU Skadron Udara 5 yang berpangkalan di Makassar, Sulsel, sekaligus untuk melakukan ujicoba pendaratan dengan pesawat berbadan lebar.

Sebelumnya, Skadron Udara 5 Makassar juga telah melakukan tes landing menggunakan pesawat Boeing 737-200 Intai Strategis dengan nomor penerbangan AI-7303 dan diawaki Pilot Kolonel Pnb Benny Arfan yang juga menjabat Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin bersama Komandan Skadron Udara 5, Letkol Pnb Akal Juang pada 4 November 2016.

Pangkoops Umar Sugeng, berjanji akan mengirimkan pesawat berbadan lebih lebar guna memastikan kondisi landasan di bandara Ibra aman untuk pendaratan pesawat jenis apapun.

"Dengan ujicoba pendaratan dua pesawat boeing milik TNI-AU ini, tentunya akan menarik perhatian maskapai penerbangan untuk mengoperasikan pesawat berbadan lebar, termasuk untuk melakukan penerbangan langsung dari Maluku Tenggara menuju Makassar," katanya.
Menurutnya, kondisi bandara Ibra dengan berbagai fasilitas penerbangan lengkap sangat memungkinkan untuk melayani penerbangan langsung Langgur-Makassar, tanpa perlu melalui Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi Maluku.

"Kami juga akan merencanakan pesawat herkules milik TNI-AU juga akan melewati dan mendarat di bandara Ibra guna mendukung pergerakan personil maupun kebutuhan lainnya," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk memanfaatkan bandara Ibra sebagai lokasi utama operasi keamanan laut dalam upaya mencegah dan memberantas pencurian ikan ilegal di laut Arafura dan Banda.

Pangkoops Umar Sugeng Haryono, sedang melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah untuk melihat kondisi 20 Lanud di Indonesia Timur yang merupakan wilayah kerjanya.  (MP-6)

Subscribe to receive free email updates: